Ketua LAM Riau Tepung Tawari Siswa Diktuba Polri

0 434

MP, PEKANBARU – Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Datuk Seri Al Azhar turut serta dalam ritual tepung tawar untuk 450 siswa mengikuti Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktuba) Polri Tahun Ajaran (TA) 2021 di Lapangan Hitam SPN Polda Riau Desa Kualu Nenas, Rimbo Panjang Kabupaten Kampar, Senin (26/07/2021).

Tepuk tepung tawar ini merupakan salah satu bagian prosesi yang sakral dalam upacara adat budaya Melayu.

Pemberian tepuk tepung tawar dimulai oleh Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi. Lalu dilanjutkan oleh Datuk Seri Al Azhar, Kepala SPN serta pejabat lainnya.

Ketua LAM Al Azhar dalam pembekalan bagi siswa Diktuba Polri TA 2021 menerangkan ritual tepuk tepung tawar dilakukan kepada orang-orang yang akan melaksanakan tugas-tugas baru.

“Ini semacam inisiasi dalam adat melayu dan berharap mekanisme dalam adat Melayu itu di terapkan. Maknanya dalam adat Melayu adalah supaya yang di tepung tawar itu berhasil, sukses dan berjaya. Jadi itu merupakan doa dari masyarakat adat Melayu, Polda Riau dan masyarakat Riau supaya adik-adik semua berhasil sukses dan berjaya,” tutur Al Azhar.

Ketua LAM Riau ini berharap nantinya setelah 5 bulan menjalani pendidikan kepolisian akan menjadi insan Polri yang cara bicara dan cara berprilakunya baik.

“Kalian akan berinteraksi dengan orang yang berbeda, nikmatilah perbedaan itu. Kalian dari Papua dan Riau itu adalah satu saudara. Saya berharap kalian punya tekat menjalankan pendidikan ini untuk mengubah diri menjadi watak polisi yang sejati,” imbaunya seraya mengaku yakin lembaga kepolisian itu mampu mengubah itu tentunya dengan kemauan diri sendiri.

Atas nama LAM dan masyarakat Riau, kata Datuk Al Azhar, selamat datang di Bumi Melayu Lancang Kuning bagi siswa dari Papua dan Papua Barat.

Dirinya juga meminta siswa dari Riau dapat membantu siswa dari Papua dan Papua Barat seperti membantu diri sendiri.

“Tunjukkan bahwa Riau ini bumi yang bertuah. Bagi siswa dari Papua dan Papua Barat saya minta jadikan Riau ini menjadi kampung dan rumah ke dua bagi kalian. Pepatah mengatakan dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Lakukan itu,” tutupnya. * (Marden)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.