Kunker ke Pelalawan, Kemenkes dan APRIL Group MoU Penanaman Kelor

0 172

 

DERAKPOST.COM – Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menyambangi Puskesmas Berkilau 2 Pangkalan Kerinci, saat kunjungan kerja ke Kabupaten Pelalawan pada Selasa kemarin (25/7/2023).

Dalam kunker itu, Menkes mendukung program prioritas pemerintah dalam penguatan integrasi layanan kesehatan primer melalui skema Public-Private Partnership (PPP) dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang diinisiasi oleh APRIL Group.

Dalam kunker yang disambut oleh Gubernur Riau H. Syamsuar, Bupati Pelalawan H. Zukri, Wabup Pelalawan H. Nasaruddin dan forkompinda Pelalawan lainnya, juga hadir Bupati Siak Alfedri dan Bupati Kuansing Suhardiman Amby serta petinggi PT. RAPP, Presiden Direktur APRIL Group Sihol Aritonang, Direktur PT. RAPP Mulya Nauli, penandatanganan MoU di oleh Direktur Utama Presiden Direktur APRIL Group Sihol Aritonang dan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha.

Bentuk kolaborasi melalui skema PPP ini merupakan yang pertama dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bersama APRIL, untuk meningkatkan standar pelayanan mimimal (SPM) kesehatan bagi masyarakat, khususnya ibu hamil dan balita, remaja, usia produktif serta lansia. Selain itu, mendorong deteksi dini dan percepatan rujukan di tingkat pelayanan kesehatan primer melalui pendekatan siklus hidup.

Pada skema PPP ini, bentuk kolaborasi yang dilakukan APRIL meliputi penyediaan lebih dari 800 unit alat kesehatan deteksi dini, terdiri dari 21 jenis, termasuk alat USG 2D, EKG, doppler, infant warmer, antropometri, dan alat kesehatan lainnya.

APRIL juga berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak terkait lainnya dalam pemberian dukungan pelatihan untuk penggunaan alat kepada tenaga kesehatan. Seluruh alat kesehatan dan pelatihan ditujukan untuk 30 puskesmas di tiga kabupaten yang berdekatan dengan kegiatan operasional APRIL, yaitu Pelalawan, Siak, dan Kuantan Singingi, dimulai pada tahun 2023.

Sementara pihak pemerintah sendiri akan mendukung penyiapan sistem integrasi layanan primer di tiga kabupaten tersebut, yang akan memperkuat organsiasi pelayanan kesehatan, serta memperkuat sistem deteksi dan sistem rujukan.

Penandatanganan disaksikan oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Riau Syamsuar dan perwakilan pemerintah di tiga kabupaten, serta manajemen APRIL Group.

Dalam sambutannya, Budi Gunadi Sadikin menyatakan apresiasi atas dukungan APRIL Group yang turut ambil bagian mendukung program prioritas pemerintah dalam penguatan integrasi layanan kesehatan primer melalui skema Public-Private Partnership (PPP) dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

“Kolaborasi antara Kementerian Kesehatan dan APRIL Group merupakan langkah signifikan dalam mewujudkan transformasi kesehatan melalui integrasi pelayanan kesehatan primer,” kata mantan Direktur PT. Inalum ini.

Dia berharap melalui upaya ini, dapat memperkuat aksesibilitas fasilitas kesehatan di tingkat pelayanan kesehatan primer, khususnya Provinsi Riau.

Direktur Utama RAPP, Sihol Aritonang, mengatakan kemitraan ini artinya mengintensifkan kerja sama yang selama ini sudah berjalan dengan pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi dalam mendukung layanan kesehatan layak bagi masyarakat serta bentuk konkret dari komitmen keberlanjutan APRIl2030 untuk mencapai kemajuan inklusif.

“Dengan mendukung transformasi pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas, ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dalam hal deteksi dini penyakit dan percepatan rujukan, terutama untuk kesehatan ibu hamil dan anak balita sehingga dapat meminimalisir stunting, yang menjadi fokus kami dalam APRIL2030,” ujar Sihol Aritonang.

Bupati Pelalawan, H. Zukri dalam sambutannya menyatakan apresiasinya atas kedatangan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, ke Kabupaten Pelalawan. Dia juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh APRIL dalam mengambil bagian mendukung program prioritas pemerintah dalam penguatan integrasi layanan kesehatan primer melalui skema Public-Private Partnership bersama Kementerian Kesehatan.

 

“Kami sangat mendukung sekali, progaram intregrasi layanan primer ini. Kami sudah melakukan, dan apapun program yang dilakukan oleh pemerintah pusat terus diikuti secara konsisten.

“Maka kesehatan bergerak yang dulu dicanangkan kementrian kesehatan meski di 2023 tidak lagi diberikan subsidi, di Kabupaten Pelalawan kesehatan bergerak terus berjalan. Bahkan bidan desa diwajibkan, minimal dalam sebulan seluruh lansia dikunjungi,” tandas Bupati Zukri.

Disebutkan Zukri, bahwa di Kabupaten Pelalawan sudah ada 14 Puskesmas dan satu RSUD kelas C. Dan juga sudah ada 150 kader posyandu yang tersebar di daerah ini.

“Masyarakat Pelalawan saat ini sudah dijamin kesehatannya, karena jika sakit masyarakat hanya tinggal menunjukkan KTP saja dan gratis biaya pengobatan. Hal ini efeknya luar biasa sehingga kunjungan pasien ke RSUD naik hingga 50 persen,” kata orang nomor satu di Kabupaten Pelalawan ini.

Zukri juga mengatakan bahwa untuk menuju Indonesia 2050, dia menyakini jika tanaman kelor bisa untuk memenuhi nutrisi generasi saat ini. Karena itu juga, di tahun 2024, Pemkab menginginkan bidan bisa 2 kali seminggu datang ke anak-anak bayi di kabupaten Pelalawan untuk dipenuhi gizinya dengan kandungan dari tanaman kelor.

“Salah satu strategi untuk mengatasi permasalah stunting, yakni dengan cara memerintahkan kader posyandu untuk memberikan nutrisi kelor kepada masyarakat Pelalawan setiap dua kali dalam seminggu. Jadi kami mencanangkan setiap kader posyandu untuk memberikan nutrisi kelor dua kali seminggu kepada masyarakat,” ujarnya.

Ketua DPD PDIP Riau ini menjelaskan bahwa dari daunnya yang kecil, tanaman kelor mengandung segudang manfaat. Mulai dari protein, antioksidan, vitamin, mineral, hingga zat besi.

Sehingga pencegahan stunting melalui pemanfaatan fungsi kandungan tanaman kelor dinilai sebagai bentuk aksi intervensi dari sektor hulu,” ujarnya.

Hal yang sama disampaikan juga oleh Gubernur Riau, Syamsuar. Dirinya berharap masyarat dapat mengetahui khasiat dan manfaat dari tanaman kelor, sehingga tanaman tersebut bisa dimasifkan penanamannya yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan tubuh.

“Seperti diketahui, tanaman kelor ini banyak manfaatnya, semoga bisa bermanfaat dan bisa ditanam juga oleh masyarakat Riau,” katanya.

Sebagai informasi tambahan, dalam mendukung agenda pemerintah untuk mengurangi angka stunting dan prevalensi gizi buruk pada bayi di bawah lima tahun, APRIL telah bermitra dengan 299 posyandu di lima kabupaten dan secara regular aktif mendukung program pemberdayaan masyarakat, seperti pemberian bantuan makanan tambahan bergizi untuk balita dan ibu hamil, peningkatan kapasitas relawan posyandu, serta penyuluhan, monitoring dan evaluasi secara menyeluruh.

Perusahaan juga mendukung terciptanya lingkungan yang kondusif dan penguatan kelembagaan untuk percepatan penurunan stunting, misalnya dengan mobilisasi Tim Pendamping Keluarga (TPK).

Dalam kegiatan itu, selain dilakukan penandatanganan (MoU) yang disaksikan oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Riau Syamsuar dan perwakilan pemerintah di tiga kabupaten, serta manajemen APRIL Group, juga dilakukan penanaman tanaman kelor oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi didampingi oleh Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Maria Endang Sumiwi, Gubernur Riau H Syamsuar, Bupati Pelalawan H Zukri dan Wabup Nasarudin SH MH serta unsur forkopimda lainnya juga tampak Bupati Siak H Alfredri, Bupati Kuansing Suhardiman Amby ikut melakukan penanaman tanaman kelor di halaman belakang Puskesmas Berkilau Pangkalan Kerinci II, Kabupaten Pelalawan. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.