Lepas Tanggungjawab pada Siswa Saat Insiden di Sekolah, Stella Gracia School Pekanbaru Dipolisikan

0 457

 

DERAKPOST.COM – Stella Gracia School Pekanbaru (SGSP) dinilai sudah tak ada kepeduliannya pada kejadian dialami siswanya, saat di lingkung sekolah tersebut. Dimana yang dialami EMY, siswa di SD itu hingga saat ini pihak sekolah tak bertanggungjawab. Sehingga, berlanjut ke ranah hukum.

Sebagaimana informasi didapatkan hal kejadianya dialami EMY di Stella Gracia School Pekanbaru. Sumber tidak sedia disebutkan nama ini mengatakan, kalau dirinya ini mengetahui informasi muasal kejadian. Katanya, EMY itu terjatuh saat
berlari mengejar bola, padahal diketahui bersamaan juga sedang kegiatan resmi Latihan graduation.

“Informasi dari pihak sekolah seperti itu pak. Padahal saat itu, ada acara Latihan graduation. Mengapa EMY bisa mengejar bola? Dimana sisi pengawasan sekolah terhadap anak-anak yang memang masih aktif dan selalu ingin tau? Artinya ada semacam kelalaian pihak sekolah yang menyebabkan terjadinya insiden yang merugikan siswa EMY,” kata sumber itu kepada wartawan.

Tak berhenti disitu, masih menurut sumber, menyebutkan, dari saat kejadian hingga saat ini, sekolah Stella Gracia School Pekanbaru itu belum ada menunjukkan bentuk tanggungjawab apapun kepada keluarga EMY, kecuali hanya pertolongan pertama pasca kejadian di Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

Diketahui, hingga disaat ini, gigi EMY tetap saja dalam kondisi patah, atau cacat tetap yang pastinya tidak akan pernah diterima lagi suatu saat EMY akan memasuki sekolah Pilot sesuai dengan cita-citanya.

“Tidak ada, kecuali yang disebut ke UKS disekolah itu sendiri. Disitu kan tidak ada dokter spesialis gigi yang bisa menyambung gigi EMY agar utuh lagi walaupun tidak seperti semula. Yang saya dengar, bentuk konvensasi yang layak dan patut pun tidak ada diberikan pihak sekolah sampai saat ini. Yang ada, saya dengar, sekolah justru siap ke ranah hukum,” kata sumber itu lagi.

Sumber Aktualdetik itupun, kemudian menyampaikan bahwa pihak keluarga EMY berharap kepada Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yakni melalui Dinas Pendidikan (Disdik) selaku dinas terkait, untuk dapat mendorong pihak sekolah Stella Gracia School Pekanbaru itu bisa menunjukkan rasa tanggungjawabnya sesuai asas kepatutan, nilai kepantasan dan kewajaran. Sesuai dengan dampak kerugian fisik berlanjut cacat tetap pada gigi EMY.

”Yang saya ketahui, pihak keluarga EMY ini telah menyampaikan aduan kepada Polresta Pekanbaru, supaya persoalan yang menimpa EMY bisa memperoleh keadilan dan tanggungjawab sesuai dari pihak sekolah. Kabarnya juga, keluarga itu sudah menyampaikan harapanya ke Pemko Pekanbaru agar turut memberi atensinya ini dengan mendorong pihak untuk menunjukan tanggungjawabnya,” kata sumber itu lagi.

Sementara itu, didapatkan tanggapanya dari Pemko Pekanbaru ini melalui Abdul Jamal selaku Kepala Disdik. Bahwa saat ini pihak sudah ada terima permohonan pendapat dari redaksi media. Maka kini pihaknya langsung berikan atensi serta adabmengunjungi sekolah Stella Gracia School Pekanbaru dengan mengutus Kepala Bidang SD untuk berkoordinasi sesuai tupoksi dinas.

“Kami sudah koordinasi dengan SGSP dan bahkan kami juga minta segera di mediasikan, namun memang tidak ada kesepakatan. Inikan kejadianya sudah nyata merugikan anak, terlepas siapa yang salah dan benar. Masih berproses hukum, yang pasti kejadian tersebut di lingkungan sekolah. Maka seharusnya Sekolah Stella Gracia School Pekanbaru harus bertanggungjawab,” katanya.

Jamal juga mengatakan, sesuai halnya sebagaimana diketahui bersama, kalau kasus seperti itu terjadi di lingkunganya sekolah, maka menjadi tanggungjawab pihak sekolah. Tetapi saat ini, kabarnya sudah masuk ranah hukum, tunggu aja bagaimana hasilnya. Jamal, dalam hal ini juga menceritakan ada kejadiannya serupa di sekolah lain. Pihak korban ini meminta konvensasi Rp1 miliar, namun tidak ada kesepakatan, maka ujungnya menempuh jalur hukum.

Sementara di sisi lain, pihak sekolah Satella Gracia School Pekanbaru yang disampaikan oleh Kepala Sekolah Jeffry Crhistiyandhy, melalui surat tanggapan kepada reaksi media, Rabu tanggal 29 November 2023, menguraikan beberapa jawaban berdasarkan list pertanyaan konfirmasi yang telah dilayangkan oleh redaksi Group media Aktual Indonesia sebagai berikut:

List Pertanyaan Redaksi Kepada Stella Gracia School Pekanbaru:
1. Bagaimana Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam melakukan acara Latihan Graduation di sekolah SGSP? Mengapa pada saat ada acara, di sisi lain ada bola dan tempat bermain? Bukankah ruangan acara dipenuhi berbagai perlengkapan dan fasilitas acara? Sehingga hal itu berpotensi mengancam keamanan dan kenyamanan anak-anak?

Dijawab oleh SGSP:
“Bahwa pihak Stella Gracia School Pekanbaru (SGSP) membantah dan menolak secara tegas uraian dalam pokok permasalahan yang tercantum di dalam surat saudara kecuali apa yang secara tegas kami nyatakan dalam surat ini” (Tanpa merinci hal yang dibantah).

2. Benarkah EMY bermain sendirian? Sebagaimana disebut dalam isi surat tanggapan kuasa hukum SGSP menjawab klarifikasi pihak orang tua EMY? Apakah EMY sering bermain sendirian? Apakah dalam kesempatan itu, ruangan tidak banyak anak-anak? Dan mengapa pihak sekolah tidak melarang anak-anak bermain bola basket pada saat ada acara Graduation? Sekalipun, pada saat adanya jedah yang hanya 3 menit?

Dijawab Oleh SGSP:
“Bahwa kejadian tersebut adalah terjadi di Hall serbaguna SGSP pada waktu dan tempat yang telah sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah ditetapkan yaitu latihan graduation.

Bahwa kejadian tersebut terjadi pada saat “Latihan Graduation”sedang diberikan waktu sela untuk beristirahat selama sekitar dua sampai dengan tiga menit dikarenakan ada słswa yang izin ke toilet.
Bahwa pada saat waktu sela tersebut, Edric Marsson Yeohardi (Edric) berlari ke arah ring basket untuk mengambil bola yang tersimpan di dalam keranjang di bawah ring dan seketika itu memainkannya sehingga bola tersebut mengenai kursi dan lalu Edric kembali berlari menghampiri bola tersebut dan terjatuh sehingga mukanya membentur dinding Hall, kejadian tersebut disaksikan oleh siswa perempuan kelas 4 yang pada saat bersamaan juga sedang ikut berlari ke arah bola yang dihampiri oleh Edric”. (Jawaban Tidak Akurat dengan Pertanyaan).

3. Kejadian ini telah menyebabkan cacat tetap pada EMY. Khususnya pada bagian giginya Yang Telah Patah. Apa bentuk rasa perhatian pihak sekolah terhadap EMY? Apakah pengelola atau pemilik sekolah SGSP hanya cukup menyebutkan bahwa EMY hanya kecelakaan Tunggal? Dan selanjutnya tidak ada bentuk tanggungjawab lainya?

Dijawab Oleh SGSP, namun dirangkum Redaksi sehubungan banyaknya narasi yang tidak terkait langsung dengan list pertanyaan Redaksi, dengan seizin pihak SGSP melalui Kuasa hukumnya ( Torri ), sebagai berikut:

“Setelah pihak SGSP mengetahui kejadian yang menimpah EMY, SGSP berkeinginan membawa EMY ke tempat unit kesehatan sekolah (UKS) namun EMY tidak mau. Pada akhirnya, dengan pertimbangan pihak SGSP, atas kondisi EMY, akhirnya EMY pun tetap dibawa ke UKS sembari menghubungi orang tua EMY. Hasil pemeriksaan menemukan gigi EMY patah, dan kemdian diserahkan kepada orang tua EMY. Semua kejadian yang dijelaskan oleh Pihak SGSP sudah sesuai dengan rekaman CCTV sekolah,” Dirangkum Redaksi dari jawaban SGSP. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.