Mahasiswa Riau di Solo Terancam Diusir dari Asrama, IKPMRS Minta Kepedulian Pemprov

0 405

 

DERAKPOST.COM – Mahasiswa asal Riau, tergabung dalam Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Riau Surakarta (IKPMRS) telah menghadapi ancaman pengusiran dari asrama ataupun rumah kontrakan mereka. Karena tak mampu memperpanjang kontrak telah berakhir pada 12 September 2023 lalu.

Diketahui, IKPMRS sebuah organisasi mahasiswa aktif di Kota Solo sejak tahun 1989, telah berusaha melakukan pengajuan proposal bisa perpanjangan kontrak dan bahkan pengajuan asrama permanen untuk mahasiswa Riau yang di Solo sejak bulan Februari dan Juni.

Namun, upaya mereka mendapat jalan buntu ketika Pemerintah Provinsi Riau tidak memberikan solusi atau opsi lain terkait masalah ini. Rezki Nur Ichsan, Ketua Umum IKPMRS, ini menyatakan kekecewaan terhadap sikap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau abai dan tidak peduli dengan nasib para mahasiswa Riau di Solo.

Menurutnya, keberadaan asrama atau sekretariat adalah pusat kegiatan dan tempat berkumpulnya mahasiswa asal Riau di Kota Solo. Mereka tidak hanya belajar, tetapi juga menjaga nilai-nilai budaya Melayu di kota tersebut. “Bukan tanpa alasan, pengajuan ini sudah jauh hari dilakukan pada bulan Februari dan Juni,” katanya dalam keterangan tertulis diterima wartawan.

Bahkan kata Rezki, untuk menggapai ini, pihaknya serta mengikuti semua alur dan tahapan untuk pengajuannya. Dan berkoordinasi ke Pemprov tetapi semua menemui jalan buntu, yang dikarenakan Pemprov Riau memberikan disposisi ke Baznas Riau. Ketika Baznas tidak bisa membantu, tetapi Pemprov Riau malah tidak memberikan solusi ataupun opsi lain dari permasalahan ini.

“Kita berharap juga Pemerintah Provinsi Riau untuk segera selesaikan persoalan ini, ini bukan lagi IKPMRS yang malu, akan tetapi mencoreng citra Pemerintah Provinsi Riau terkenal dengan Sumber Daya Alam yang melimpah. Kita ini juga mempertanyakan apa guna perusahaan besar yang ada di Provinsi Riau jika juga tak bisa memberikan bantuan untuk hal ini? Sungguh memalukan,” ujarnya.

Dia juga mendesak Pemerintah Provinsi Riau untuk meanggarkan pembangunan asrama permanen di daerah Kota Solo, agar masalah serupa tidak terulang di masa depan. Selain itu  para mahasiswa ini juga menyoroti ketidaksetaraan hak mereka dengan mahasiswa dari daerah lain seperti Yogyakarta, Malang, dan Jakarta, yang sudah memiliki asrama permanen.

“Berharap agar pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan Provinsi Riau ini turut bersinergi menyelesaikan masalah, agar hak-hak mereka diakui serta terlindungi.
Karena hal ini bukan sekali dua kali kita mengajukan untuk bisa pembangunan asrama permanen ini. Sudah 34 tahun organisasi ini berdiri, kita di Solo belum mendapatkan hak yang sama seperti Yogyakarta, Malang, Jakarta,” ujarnya. **Rul/Rls

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.