Masyarakat Menderita, Politisi Nasdem Riau Joni Charles Harapkan Pemerintah Jangan Hanya Slogan Pencitraan
DERAKPOST.COM – Joni Charles salah seorang Politisi Partai Nasdem Provinsi Riau, mengaku prihatin dengan kondisi menimpa masyarakat. Khususnya yang setelah terjadi kenaikanya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baru-baru ini.
“Dengan naiknya harga BBM, memang ada konsekuensi yang harus dihadapi masyarakat saat ini, khususnya dari kalangan ekonomi menengah ke bawah,” ujarnya dalam keterangan rilis pada wartawan.
Apalagi, sebelumnya pandemi Covid-19 sempat menimpa tanah air selama dua tahun. Tak bisa dipungkiri, ujar Joni, pandemi itu banyak membuat aktivitas perekonomian masyarakat menjadi stagnan alias jalan di tempat. Bahkan tidak sedikit usaha dan aktivitas ekonomi masyarakat yang akhirnya kolap.
Menurutnya, dalam kondisi seperti saat ini, pemerintah mulai dari tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota di Riau, harus meningkatkan rasa empati dan kepedulian kepada masyarakat.
“Khususnya yang berkaitan dengan pelayanan di semua sektor. Kita berharap, segala hal yang berkaitan dengan layanan benar-benar dilaksanakan secara maksimal. Jangan sampai keluhan,” haraopya.
Sakah satunya, seperti layanan pemerintah terhadap kebutuhan gas elpiji yang masih kerap terdengar. Khususnya stok gas elpiji bersubsidi alias gas melon, yang terdengar masih jarang ditemukan di pangkalan. Namun gas ini bisa ditemui di tingkat pedagang pengecer namun dengan harga yang lebih tinggi.
Di satu sisi, memenuhi kebutuhan gas rumah tangga memang wewenang pusat melalui Pertamina. Namun pemerintah di daerah juga wajib mengawasi dan menindak jika ada pihak yang melakukan pelanggaran dengan sengaja karena ingin mengambil keuntungan pribadi.
Tidak hanya itu, bantuan yang telah digagas pemerintah pusat sebagai kompensasi dari pengalihan subsidi BBM, juga seharusnya benar-benar disalurkan dan tepat sasaran.
Seperti diketahui, salah satu sektor yang mendapat setelah kenaikan BBM tersebut adalah usaha kecil dan menengah atau UMKM.
Menurut Joni, pemerintah di daerah seharusnya benar-benar memanfaatkan peluang ini, untuk mendorong perkembangan pelaku UMKM di Bumi Lancang Kuning.
“Kalau UMKM kita terbantu, nantinya yang paling merasakan manfaatnya tentu saja masyarakat. Apalagi pelaku UMKM adalah kebanyakannya dari masyarakat dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah,” ujarnya lagi.
Joni kemudian mencontohkan saat krisis moneter dan beberapa kali inflasi yang sempat terjadi setelahnya. UMKM terbukti mampu bertahan dan menghidupi masyarakat.
“Jadi peluang yang ada saat ini harus dimaksimalkan. Penyaluran bantuan jangan sampai dipersulit, apalagi dengan birokrasi yang berbelit-belit” tegasnya.
Menurut Joni, pada saat seperti ini, kepedulian pemerintah adalah yang sangat diharapkan masyarakat. Intinya itu adalah bagaimana pemerintah bisa menunjukkan rasa pedulinya secara nyata. Bukan sekedar slogan atau statemen semata. **Rul