Mati Akibat Virus Sapi Ngorok, Populasi Kerbau di Desa Gunung Bungsu Tinggal Separuh

0 309

 

DERAKPOST.COM – Seluruh kerbau di Desa Gunung Bungsu, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar telah dilakukan penanganan oleh petugas kesehatan hewan Dinas Peternakan Kampar, agar tidak mati terpapar Penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau biasa disebut penyakit sapi ngorok.

“Laporan Dinas Peternakan Kampar semua kerbau di desa itu sudah ditangani, sudah diberi vitamin dan antibiotik,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, dr Faralinda Sari, Jumat (2/9/2022), dikutip dari Cakaplah.com.

Faralinda mengatakan, penyakit sapi ngorok ini merupakan salah satu penyakit hewan ternak yang mematikan, tapi itu jika tidak ditangani cepat.

“Penyakit Sapi Ngorok ini mematikan, tapi kalau cepat ditangani bisa disembuhkan. Makanya rekan-rekan Dinas Peternakan Kampar bergerak cepat menangani kerbau di wilayah yang terpapar,” terangnya.

Lebih lanjut Faralinda menyatakan, akibat penyebaran penyakit sapi ngorok tersebut, saat ini populasi kerbau di Desa Gunung Bungsu tinggal setengah.

“Populasi kerbau di sana itu ada 400 ekor kerbau, sekarang tinggal setengahnya. Tapi itu bukan karena mati diakibatkan penyakit SE, tapi kebanyakan dijual oleh warga. Kalau data yang masuk ke Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (SIKHNAS), kerbau yang mati terpapar SE hanya 5 ekor, dan yang mati paksa 6 ekor,” tukasnya. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.