JAKARTA, Derakpost.com- Untuk disaat ini, bahwasa Indonesia secara de facto sudah menuju ke endemi Virus Corona (Covid-19). Hal itu sebagaimana halnya disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
“Tetapi dilihat dari beberapa indikator itu kita sebetulnya de facto (secara fakta) menuju ke endemi,” ujar Muhadjir dalam keterangan resminya. Dia menegaskan, kondisi itu sudah berdasarkan pelbagai indikator data-data penyebaran virus corona di Indonesia.
Diantaranya angka kasus aktif, positivity rate, tingkat okupansi rumah sakit, dan angka kematian yang rendah. Artinya ini sambung dia, sudah ada itu tanda-tanda bukan tertinggi dari penyakit yang ada.
Tak hanya itu, Muhadjir mengutip survei internal yang dilakukan Kemenko PMK di 18 Rumah sakit DKI Jakarta pada bulan Februari 2022. Riset itu menunjukkan angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia telah turun di peringkat ke-14.
Muhadjir merinci saat ini kematian paling tinggi dikarenakan sakit kanker. Kemudian disusul oleh pneumonia dan pneumonia non spesifik. “Dan sekarang Covid-19 yang meninggal sudah di ranking 14. Jadi sudah bukan lagi ancaman,” ucapnya ditulis suara.com.
Katanya, meski saat ini kasus Covid-19 membaik, tetap meminta masyarakat tetap waspada dan berhati-hati. Karena mengingat kasus meninggal dan yang terjangkit juga masih ada.
Muhadjir mengatakan, transisi pandemi ke endemi ini dipertaruhkan setelah libur lebaran Idulfitri tahun ini. Bila pasca Idulfiri tidak ada tambahan kasus signifikan, maka Covid-19 di Indonesia akan segera menjadi endemi.
“Taruhannya setelah libur tahunan ini. Kalau nanti setelah Idul Fitri, 2 minggu atau 3 minggu nanti tidak ada kenaikan kasus. Maka kita optimis segera transisi ke endemi,” ucapnya. **Rul