DERAKPOST.COM – Dugaa pemalakan kembali terjadi di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau. Kali ini pemalakan itupun menimpa mobil milik Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Pekanbaru membawa rombongan jamaah umrah baru pulang dari tanah suci. Rombongan Jamaah umrah ini diduga dipalak oleh oknum supir taksi bandara.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Organda Kota Pekanbaru Sofyan Daulay kepada wartawan, Sabtu (1/10/2022). Katanya, sangat prihatin kejadian ini, terlebih lagi rombongan adalah jamaah umrah. Yang diketahui, hal travel dipakai rombongan jamaah umrah adalah travel Perusahan PT Barumun Jaya Mandiri adalah resmi terdaftar di Dishub.
“Dan saya langsung direktur utamanya,” ujar Sofyan. Ia mengatakan mobil yang dicarter menjemput rombongan umrah dari bandara Pekanbaru dengan tujuan ke Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas. Tampaknya, mereka yang memalak itu tak boleh dijemput jamaah ke bandara. Supir taksi ini, maunya para jamaah itu dilansir keluar bandara yang pakai taksi mereka,” katanya.
Sofyan Daulay mengatakan, mereka itu minta 4 taksi yang melansirnya, untuk 1 taksinya mereka minta Rp50 ribu. Maka total mereka minta Rp200.000. Ini yang pemalakan keterlaluan. Padahal mobil carteran tersebut sudah dibuat spanduk jamaah umrah, tapi tetap saja dilakukan tindakan seperti ini. Tidak dibolehkan ini dengan alasan mereka kalau jemput itu bus pariwisata, mereka akan lepas dan tidak akan nganggu.
“Loh saya jadi heran juga, ini siapa buat aturan. Saya katakan itu kalau Angkasa Pura silahkan buat kebijkan, tapi kalau hubungan dengan transportasi itu tidak ada gawenya Angkasa Pura. Kemudian juga sama dengan Puskopau. Puskopau itu ada koperasinya, namun kalau udah ranahnya berhubungan itu transportasi mereka harus ikut aturanya pemerintah. Dalam hal ini pada Dishub dan Organda sebagai mitranya,” ucapnya.
Disampaikan Sofyan, seluruh angkutan resmi, angkutan umum boleh meambil penumpang di bandara. Dikarena tidak ingin bertengkar, lanjut Sofyan, akhirnya pihaknya ini terpaksa membayar untuk para oknum supir taksi bandara. Yakni jumlah uang diserahkan itu Rp120.000.
Tapi sambungnya, kendati uang yang ditinggalkan tersebut, rombongan ini juga tidak diantar dengan taksi mereka. Rombongan tetap keluar dengan mobil carter miliknya.
Kejadian dugaan pemalakan itu didapat
dari video pertama kali diunggah oleh si korban yang dalam laman media sosial Instagramnya @bramadity. Dalam video tersebut, korban menjelaskan kronologi terjadinya aksi pemalakan itu, terhadap dirinya tanggal 3 Agustus 2022, diduga dilakukan oleh oknum taksi bandara. Itu dijelaskan, pada awal video, korban ada mengaku didatangi oknum-oknum taksi Bandara SSK. **Rul