DERAKPOST.COM – Pasca dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Pemerintah Pusat, kegiatan masyarakat pun mulai kembali normal.
Seiring dengan dicabutnya status PPKM, Pemko Pekanbaru pun mulai membuka ruang untuk masyarakat, salah satunya akan diadakannya program Maghrib Mengaji, yang bakal diluncurkan pada Bulan Ramadhan tahun 2023 ini.
Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun mengatakan, program ini dibuat guna mengingatkan generasi muda akan pentingnya membaca Alquran daripada bermain telepon seluler (ponsel).
“Kami akan menyusun program maghrib mengaji. Program ini akan diresmikan pada bulan Ramadan,” kata Muflihun, Senin (23/1/2023).
Menurutnya, budaya membaca Alquran harus kembali digalakkan di tengah kondisi saat ini. Karena di era digital ini generasi muda lebih cenderung memegang ponsel.
“Jika tidak batasi ruang penggunaan ponsel, mereka akan lupa membaca Alquran,” sebutnya.
Muflihun meminta para peran Camat dan Lurah untuk mendukung Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ). Selain itu, peran serta perusahaan swasta juga diminta dalam pengembangan program pendidikan mengaji.
“Ada sekitar 60 perusahaan swasta di pekanbaru. Kami minta kontribusi dari perusahaan swasta itu di bidang kesehatan dan pendidikan, termasuk pendidikan mengaji,” pintanya.
Ia menilai, jika hanya mengandalkan Pemko, APBD masih ada yang tunda bayar (utang ke pihak ketiga) sebesar Rp70 miliar. Saat pertama kali menjabat sebagai Pj Walikota, ada tunda bayar sebesar Rp176 miliar pada 2022.
“Pihak ketiga terus menghubungi saya agar mereka segera dibayar. Saya masuk, malah cuci piring. Saya juga digontok-gontokkan dengan pejabat lama,” pungkasnya.