Muhyiddin Yassin Sebut Kabinet Anwar Ibrahim Paling Mengecewakan dalam Sejarah Malaysia

0 79

DERAKPOST.COM – Kritikan tajam dilontar Muhyiddin Yassin, pemimpin koalisi Perikatan Nasional yang kini menjadi oposisi pemerintah, terhadap kabinet pemerintahan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim. Dimana menyebut susunan kabinet Anwar yang paling mengecewakan dalam sejarah Malaysia.

Seperti dilansir The Star, Sabtu (3/12/2022), Muhyiddin yang juga mantan PM Malaysia ini melontarkan kritikan setelah Anwar mengumumkan susunan kabinetnya pada Jumat (2/12/2022) malam waktu setempat.

Salah satu yang disentil Muhyiddin adalah penunjukan Ahmad Zahid Hamidi, pemimpin koalisi Barisan Nasional dan ketua UMNO, sebagai salah satu dari dua Wakil PM dalam pemerintahan. Ahmad Zahid diketahui terjerat rentetan kasus korupsi, termasuk pencucian uang dan penyuapan, hingga disidang.

Dalam kritikannya, Muhyiddin menyebut susunan kabinet Anwar sebagai yang ‘paling mengecewakan dalam sejarah negara ini’. “Seseorang diperintahkan untuk mengajukan pembelaannya di pengadilan terhadap 47 dakwaan pidana korupsi, pelanggaran kepercayaan, dan pencucian uang telah ditunjuk sebagai Wakil Perdana Menteri,” sindir Muhyiddin dalam pernyataannya.

“Tindakan Anwar seperti menjual martabat bangsa — hanya karena keinginannya menjadi Perdana Menteri. Kabinet kleptokrat ini, yang dibentuk atas dasar penipuan terhadap mandat rakyat, tidak memiliki legitimasi untuk berfungsi sebagai badan eksekutif tertinggi negara kita,” cetus Muhyiddin dikutip dari detik.com.

Dia juga melontarkan kritikan terhadap keputusan Anwar menunjuk dirinya sendiri untuk merangkap jabatan sebagai Menteri Keuangan (Menkeu). Menurut Muhyiddin, langkah itu akan mengarah pada sentralisasi kekuasaan dan kemungkinan korupsi besar-besaran seperti yang terjadi dalam skandal 1MDB sebelumnya.

PM terakhir yang juga merangkap jabatan sebagai Menkeu adalah Najib Razak, dari tahun 2008-2018 lalu. Najib dilengserkan dalam pemilu tahun 2018 lalu setelah terseret skandal mega korupsi 1MD.

Lebih lanjut, Muhyiddin mempertanyakan bagaimana rakyat dan investor bisa menaruh kepercayaan pada kepemimpinan Anwar. Dia juga mengklaim bahwa susunan kabinet Anwar menunjukkan pemimpin koalisi Pakatan Harapan itu telah berkompromi dengan prinsip-prinsip integritas, transparansi dan akuntabilitas.

Tidak hanya itu, Muhyiddin juga mengklaim ada sejumlah individu yang dikenal dengan chauvinisme ekstrem yang ditunjuk memimpin kementerian tertentu dan akan memicu kontroversi serta berpotensi memunculkan kebijakan rasial ekstrem nantinya. Dia tidak menyebut lebih lanjut nama individu yang dimaksud.

Terakhir, Muhyiddin menilai agenda reformasi yang diperjuangkan Anwar saat ini terasa hampa karena dia tidak bisa mempertahankan perjuangan partainya sendiri, Partai Keadilan Rakyat (PKR), dalam memerangi korupsi dan menegakkan pemerintahan yang baik dalam penunjukan menteri dalam kabinet. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.