Nama Baik Dicemarkan, EY Laporkan Wali Kota ke Polresta

0 184

 

DERAKPOST.COM – Puluhan tokoh masyarakat Bukittinggi mendatangi markas Polresta Bukittinggi, Senin (26/6/2023). Mereka melaporkan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar karena membeberkan kasus inses.

EY melaporkan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar ke Polresta Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat. Sebab dalam hal ini EY, menilai Erman Safar telah mencemarkan nama baiknya karena menyebarkan informasi bahwa dirinya (EY) telah melakukan inses dengan putranya.

EY membantah melakukan inses dengan putranya. Ditegaskannya, informasi yang disebarkan Erman Safar merupakan kabar bohong. “Kami buat laporan karena ada isu pencemaran nama baik. Disebutkan inses, anak sendiri berhubungan intim dengan ibu kandung. Padahal tidak ada,” kata Eva di Mapolresta Bukittinggi.

Dikutip dari Republika.co.id. EY ungkap bahwa Wali Kota Bukitttinggi beberkan kasus inses hanya berbekal informasi dari anak yang kondisi kejiwaannya sedang tidak stabil. Harusnya, kata EY, sebelum membeberkan ke publik, Erman terlebih dulu melakukan verifikasi ke orang tua sang anak.

Karena Erman menyebarkan informasi sepihak dari anak yang kejiwannya sedang terganggu, kata EY, pihaknya menanggung malu, nama baik keluarga tercoreng. “Saya keberatan dengan apa yang disampaikan Wali Kota. Ini kan merusak pribadi kami, pencemaran nama baik kami, keluarga kami, agama kami, ekonomi kami,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, warga Kota Bukittinggi diheboh dengan informasi kasus persetubuhan sedarah antara ibu dan anak atau inses telah berlangsung sekitar sebelas tahun. Informasi terkait kasus inces itu, dibeberkan Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, saat acara Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak di rumah dinasnya, Rabu (21/6/2023).

Erman menyebutkan, ada anak yang berhubungan seksual dengan ibu kandungnya ini sekarang sudah berusia 28 tahun. Pemuda sudah berhubungan intim dengan ibunya sejak masih duduk di bangku SMA sampai usia 28 tahun telah berhubungan badan dengan ibu kandungnya.

Erman mengaku merasa miris dengan kejadian yang dialami warganya ini. Dia menyebut kasus ini sekarang sudah ditangani oleh Pemerintah Kota Bukittinggi. Namun, Erman tidak menjelaskan bagaimana proses kasus ini bisa terungkap. Saat ini sang anak sudah dikarantina.**Fad

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.