Ngeri…… Bersimbah Darah, Gajah Hamil Ditemukan Mati di Lahan PT Riau Abadi Lestari

0 145

 

BENGKALIS, Derakpost.com- Diketahui,
seekor gajah betina ditemukan di dalam keadaan mati, bertempat di Km 48, Koto Pait Beringin, Dusun Pematang Gonting, Kecamatan Tualang Mandau, Bengkalis. Hewan dilindungi ini, ditemukan di hari Rabu (25/5/2022), di areal kawasan PT Riau Abadi Lestari.

“Saat ditemukan, yah gajah sudah mati dengan posisi terbaring menghadap ke kiri. Dengan mulut mengeluarkan darah. Dan organ lainnya. Matinya hewan yang disampaikan itu, salah seorang pekerja ketika hendak pulang ke rumah, di Desa Koto Pait Beringin, di Bengkalis,” ungkap
Kompol Maitertika saat dikonfirmasi.

Kapolsek Pinggir ini mengatakan, yang dilansir dari tempo.co. Bahwa, matinya gajah itu belum diketahui penyebabnya, dikarena belum dilakukan Nekropsi atau Bedah Bangkai yang bertujuan itu untuk mengetahui proses terjadi kematiannya atau pun penyakit infeksius, keracunan, defisiensi nutrisi dan tumor dari hewan tersebut.

“Sedangkan, untuk penyebab kematian gajah tersebut, belum diketahui. Karena belum dilakukan Nekropsi tujuan untuk mengetahui proses yang menyebabkan kematian hewan tersebut. Maka saat ini
menginfokan pihak BBKSDA Riau, untuk melakukan penyisiran di seputaran TKP, dan untuk dilakukan Nekropsi,” katanya, Kamis (26/5/2022).

Terpisah dikonfirmasi pada Pelaksana Harian Kepala Balai Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Wilayah II, Hartono, mengatakan pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian satwa malang tersebut.

Menurut dia, saat gajah itu ditemukan, beberapa bagian tubuh mengeluarkan darah. Namun itu tidak terlihat adanya kekerasan. Dari dalam lambung gajah, juga ditemukan nanas yang sempat ia makan. Dugaan sementara, kalau gajah itu mati karena makan salah satu buah yang mungkin beracun.

“Hal itu berdasar hasilnya nekropsi yang dilakukan memang tidak ada kekerasan.
Namun darah keluar dari hidung, mulut, telinga, dan anusnya. Artinya ini indikasi bahwa gajah tersebut makan salah satu buah yang mungkin beracun. Itu, masih kemungkinan,” kata Hartono ini dilansir Antara, Kamis (26/5/2022).

Hartono menyebutkan, sampel-sampel organ tubuh gajah berupa hati, dinding usus, paru, dan kotoran akan dikirimkan kepada balai Veteriner Bukittinggi untuk mendapatkan kepastian dari kematian gajah tersebut. Dengan harapan didapat jawaban dari penyebab kematianya.

Hartono memperkira, usia gajah yang mati tersebut telah menginjak 25 tahun. Dimana berdasarkan hasil nekropsi, dia melanjutkan, hewan ini ternyata tengah dalam kondisi hamil. Dan kemungkinan tinggal menghitung hari ini melahirkan seekor anak gajah. Namun, bangkainya ditemukan, anak gajah tersebut juga tak dapat diselamatkan.

Dijelaskan dia, dengan bantuan dari alat berat konsesi, bangkai gajah dikuburkan di lokasinya ditemukan. “Kami bersama kepolisian setempat ini akan melakukan langkah-langkah upaya hukum, proses penyelidikan terkait penyebab kematian gajah tersebut,” katanya.

Disebutkan dia, gajah yang ditemukan mati ini merupa bagian dari kelompok gajah seruni karena terlihat di sekitar lokasi ada ditemukan kelompok gajah seruni itu sebanyak 17 ekor gajah. Hal sebelumnya diketahui beberapa tahun lalu gajah dari kelompok ini ditemukan mati tersetrum di daerah yang tak jauh dari lokasi tersebut. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.