DERAKPOST.COM – Diketahui, pasanganya Pilgubri 2024 sudah ada bermunculan. Hal itu seperti pasangan Nasir – Wardan, serta pasangan Syamsuar – Mawardi. Begitu juga pasangan Abdul Wahid – SF Hariyanto.
Tapi khusus untuk pasangan Abdul Wahid – SF Hariyanto yang didukung PKB, PDIP dan NasDem ini ada keanehanya. Yakni muncul dua versi baleho, sebagaimana pantauan di lapangan. Yang seakan-akan belum ada hal kesepakatan, untuk menentukan siapa jadi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau.
Padahal diketahui, sudah mengantongi SK dukungan dari Partai Politik (Parpol). Serta dalam waktu dekat akan segera mendaftar di KPU Riau. Artinya, ini sudah bisa berlayar dikarena telah mengantongi dukungan dari partai Nasdem, PDIP dan PKB. Cuma untuk hal ini tampaknya belum ada kesepakatan.
Dua versi baliho yang serta alat sosialisasi lainnya pun bermunculan, dimana itu versi pertama menuliskan Abdul Wahid sebagai Calon Gubernur Riau sementara posisi SF Hariyanto sebagai Calon Wakil Gubernur Riau. Namun ada itu di versi kedua, justru kebalikannya. Sehingga jadi tandatanya.
Baliho dan alat sosialisasi ini bisa diduga disebarkan oleh pendukung Abdul Wahid dan SF Hariyanto dimasing-masing partai pendukung. Bahkan isu beredar, kubu dari SF Hariyanto masih belum bersedia hal itu menjadi jagonya ini orang nomor dua. Hal itu, mengingat pernah jadi Pj Gubernur.
Menanggapi hal tersebut Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Rawa El Amady, saat diminta tanggapan, menyebut wajar kalau pendukung juga menginginkan jagoannya sendiri yang menjadi nomor satu. Namun, jika dilihat dari kekuatan dan otoritas sejak awal, Rawa menilai itu posisi Abdul Wahid tidak akan tergeser.
Terlebih dari tiga partai yang secara resmi telah mengusung mereka itu, nama Abdul Wahid inikan sudah didapuk sebagai calon gubernur. “Yang punya otoritas sejak awal itu ‘kan Wahid. Kalau PDIP, menempatkan Abdul Wahid sebagai calon gubernur, kan suaranya sudah mayoritas, tidak mungkin SF bisa dibalik (menjadi gubernur),” sebut dia menjawab wartawan.
Rawa menilai, SF Hariyanto bahkan tidak punya peluang ini untuk menggeser Abdul Wahid sebagai calon gubernur. Diketahui, karena pertama, di PKB sudah jelas tidak mungkin SF jadi gubernur, kedua dari PDIP nama SF juga wakil gubernur. Kemudian di NasDem juga sudah tetapkan demikian. (Dairul)