DERAKPOST.COM – Ratusan massa Gerakan Pemuda Patriotik Indonesia (GPPI) Kabupaten Kampar melakukan demonstrasi menolak kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM), di Kantor DPRD, hari Senin (5/9/2022). Namun, ada kejadian menggelikan.
Untuk diketahui setelah melakukan long march sejumlahan ruas jalan di daerah Bangkinang, massa dengan berorasi di bundaran depanya Rumah Dinas Bupati Kampar. Akhirnya, melanjutkan tujuanya ke DPRD Kampar. Meski saat itu sempat dilarang masuk di Komplek Perkantoran Pemkab Kampar, namun ratusan massa GPPI ini akhirnya bisa masuk ke gedung DPRD Kampar.
Massa itupun langsung naik lantai dua gedung DPRD tepatnya berada di ruang paripurna dan kembali turun ke bawah menuju ruang Banggar. Namun, halnya kedatangan ratusan massa yang terus meneriakkan yel-yel itu hanya disambut Wakil Ketua DPRD Kampar Fahmil tanpa ada sejawatnya. Memang, pada kondisi hari ini tak seperti biasanya.
Karena biasanya, yang setiap hari Senin gedung DPRD Kampar diramaikan para wakil rakya, dengan kehadiran pimpinan dan anggota lainnya. Tetapi, pagi di hari Senin itu, kondisinya gedung DPRD sepi.
Dan menurut informasi hanya tiga orang anggota DPRD hadir, dua orang anggota DPRD Kampar disaat aksi demo itu lebih memilih duduk di ruang Sekwan.
Menindaklanjuti informasi itu, wartawan berupaya hampiri ruangan Sekwan. Tapi salah seorang staf buru-buru mengunci ruangan Sekwan. Yang sekaligus malah membantah ada dua anggota DPRD itu di ruangan Sekwan. “Tidak ada anggota DPRD Kampar dalam ruangan Sekwan ini, tak mungkinlah,” sebut staf Sekwan itu saat ditanya.
Sementara itu, pada aksi demo. Ketua Umum GPPI Cabang David sampaikan pendapat massa ke Wakil Ketua DPRD Kampar Fahmil. Pertemuan bertempat di Ruang Banggar, saat itu David sebut kekecewaan karena kedatangan massa aksi GPPI itu sempat dihadang di pagar Komplek Perkantoran Pemkab Kampar.
David mengatakan, kedatangan aktivis GPPI dan beserta sejumlah masyarakat ini meminta sikap DPRD Kampar apakah menolak atau tidak kenaikan harga BBM yang baru saja diumumkan pemerintah pada hari Sabtu (3/9/2022) kemarin. Ini
kesengsaraan rakyat belum usai karena pandemi Covid-19. Tapi tidak ada sikap nyata dari DPRD Kampar sebagai wakil rakyat ini.
“Pemerintah kembali menaikkan harga sejumlah BBM. Hari ini tukang becak, supir superben, angkutan lain beserta masyarakat telah merasakan dampak kenaikannya BBM. Tetapi anehnya itu, jadi pertanyaan kenapa dari sebanyak 45 anggota DPRD Kampar ini tak ada satupun berstatemen tentang kenaikan harga BBM,” kata David.
Koordinator GPPI Kampus Universitas Pahlaman Muhammad Ali Fadilah juga menyampaikan, jika para angota DPRD Kampar yang setuju dengan kebijakan pemerintah itu menaikkan harga BBM. Maka sambungnya, GPPI menyatakan sikap berseberangan. Ia menambahkan, kalau DPRD Kampar tak ambil tindakan menolak, maka jelas mandul.
Terkait aksi demo tolak BBM, disambut
Wakil Ketua DPRD Kampar H Fahmil ini, menyampaikan apresiasi kepada aktivis GPPI yang dinilai punya hati nurani, dan sensitivitas luar biasa dengan apa yang terjadi seperti aksi saat ini. “Atas nama pribadi sangat setuju menolak kenaikan harga BBM. Bahkan itu, selaku anggota Fraksi PKS di DPRD Kampar,” katanya.
Dijelaskanya, dari kepengurusan partai dari kabupaten hingga tingkat pusat dan DPR RI juga sudah sepakat untuk tolak kenaikan harga BBM. Artinya keputusan penolakan kenaikan harga BBM ini telah jauh hari itu disampaikan PKS pengurus pusat hingga daerah.
Berkaitan tuntutan pendemo meminta sikap DPRD Kampar, dalam hal ini kata Fahmil, bahwa secara kelembagaan ia tidak dapat untuk memutuskan karena harus disampaikanyq dulu ke pimpinan lainya. “Saya laporkan dulu ke pimpinan. Nanti kalau sudah keputusan pimpinan diparipurnakan ini tergantung anggota,” ujar Fahmil. **Akh