Oalah…. Penjelasan Pemprov Soal Alasan Gubri ke Jerman Jadi Sorotan Netizen

0 513

 

DERAKPOST.COM – Sehubungan pada penjelasan Pemprov Riau terkait alasan Gubernur Riau akan kunjungan kerja ke luar negeri, tepatnya Jerman. Maka hal ini mendapat sorotan dari netizen.

Dari akun Instagram resmi CAKAPLAH, tampak tidak sedikit netizen yang tak puas dengan alasan Gubernur Riau ke luar negeri di tengah kabut asap dan bertepatan menjelang akhir masa jabatan.

“Kan bisa batal, yang penting punya rasa empati,” tulis akun @Kobul×××××.

“NETIZEN : cerita lama, udah sering tayang,” tulis akun @wwnxxxxx.

“Alasan, bilang aja mau refreshing udah mau selesai jabatan, ni Bengkalis udah mulai diselimuti kabut asap,” tulis akun @Rizxxxxx.

Selain komentar di atas, puluhan komentar sinis lainnya juga membanjiri. Mulai dari ketidakpekaan terhadap Karhutla, sampai pada pencalegan Syamsuar.

Sebelumnya, Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar bersama sang istri dan para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau nampaknya tetap akan melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Jerman mesti banyak kritikan dari berbagai pihak.

Kritikan para pihak bukan tanpa alasan, lawatan Gubernur Riau bersama rombongan ke Jerman tersebut dinilai kurang tepat. Dimana saat ini Riau sedang diselimuti kabut asap yang diklaim kiriman dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dari provinsi tetangga, yakni Sumatera Selatan dan Jambi.

Selain itu, orang nomor satu di Riau itu ‘plesiran’ ke Jerman di akhir-akhir masa jabatannya setelah mengundurkan diri karena akan maju sebagai calon anggota DPR RI pada Pemilu 2024.

Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau, Erisman Yahya mengatakan, rencana kunker Gubernur dan rombongan ke Jerman sudah direncanakan sejak lama.

“Ini kan (rencana kunker ke Jerman) sudah lama sebelum ada kabut asap. Kebetulan sekarang ada kabut asap kiriman dari provinsi tetangga,” kata Erisman, Rabu (11/10/2023).

Menurutnya, kabut asap seharusnya juga tak jadi alasan melarang untuk bepergian, termasuk menunaikan rencana kunjungan ke Jerman.

“Karena sejauh ini Karhutla di Riau masih cukup terkendali, kalau pun ada kabut asap itu lebih banyak dari provinsi tetangga Sumatera Selatan dan Jambi. Namun hal ini kan yang kemudian digoreng-goreng dan dikaitkan dengan rencana ke Jerman,” tambahnya.

Disinggung rencana kunjungan Gubernur ke Jerman dinilai tidak etis karena sudah mengundurkan diri, Erisman menyatakan, jika kunjungan Gubernur ke Jerman tersebut merupakan komitmen meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Riau.

“Justru ini untuk komitmen yang sangat luar biasa untuk kemajuan SDM di Riau. Karena selama ini tidak ada pemerintah memfasilitasi hal-hal seperti ini. Sebab selama ini anak Riau yang banyak mendapat beasiswa secara pribadi-pribadi saja, dan tidak ada keterlibatan pemerintah yang memfasilitasinya,” sebutnya.

“Sekarang mumpung ada peluang, dan itu disambut baik oleh Pemerintah Jerman memberikan kesempatan bagi anak-anak Riau menimbah ilmu di sana, kenapa rencana ini kemudian diserang. Jadi lucu juga, komitmen yang baik bagaimana meningkatkan SDM Riau. Kan tak mungkin sudah begitu pemerintah Jerman memberikan kesempatan, kemudian hal itu kita biarkan. Tentu harus kita jemput bola,” sambungnya.

Erisman juga tidak mempersoalkan jika ada kritikan dan saran terkait rencana Gubernur dan rombongan pergi ke Jerman menghadiri undangan pemerintah negara itu.

“Kalau ada kritikan saran dan pandangan lain terkait rencana ini, silakan saja. Ini kan negera demokrasi siapa saja boleh menyampaikan pendapat,” tukasnya. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.