DERAKPOST.COM – Agenda pacu jalur di Kabupaten Kuansing tingkat rayon tahun 2024 sudah dimulai di gelanggang Tepian Lubuk Terentang, Kecamatan Gunung Toar, Jumat (31/5/2024).
Pacu jalur tingkat rayon ditahun 2024 ini akan digelar lagi di sejumlah kecamatan lainnya. Jadwal pacu jalur tingkat rayon ini sudah ditetapkan sebelum acara puncak pacu jalur di gelanggang Tepian Nerosa Teluk Kuantan.
Ada dua konsep yang diusung Pemkab Kuansing dalam menyusun jadwal padat pacu jalur di Kuantan Singingi. Konsep pertama tentulah pelestarian budaya. Pasalnya pelestarian budaya memang menjadi tanggungjawab pemerintah.
Sedangkan kedua adalah konsep pariwisata. Nah, konsep pariwisata inilah yang terkesan sering terabaikan. Akibatnya jadwal padat pacu jalur seperti tidak memiliki goal serta target pariwisata yang akan dicapai.
Seperti diketahui, ada lima syarat yang harus diperhatikan dalam mendukung kawasan menjadi destinasi wisata. Salah satunya adalah Accessibility yaitu mempersiapkan lokasi wisata menjadi lokasi yang layak, aman dan nyaman.
Dalam pacu jalur di gelanggang Tepian Lubuk Terentang konsep Accessibility inilah yang sangat sangat terabaikan. Dari pantauan lapangan, kondisi di areal lokasi gelanggang Tepian Lubuk Terentang sangat membuat pengunjung tidak nyaman.
Jalan menuju pinggir sungai Kuantan di gelanggang Tepian Lubuk Terentang dipenuhi becek dan lumpur yang dalam. Tidak sedikit pengunjung yang ingin menuju pinggir sungai Kuantan terperosok ke dalam lumpur.
Ketua Panitia Pacu Jalur Tingkat Rayon Kecamatan Gunung Toar, Martias Chan ketika ditemui di tribune finish mengaku sudah melakukan upaya penimbunan secara gotong royong dilakukan pihak panitia.
Namun lantaran lobang lumpur yang sangat dalam, penimbunan yang dilakukan panitia secara manual tentu tidak mungkin membuahkan hasil. Akibatnya pengunjung merasa tidak nyaman lantaran berjalan di atas becek dan lumpur yang dalam.
Saat ditanyakan apakah ada bantuan dari dinas terkait melakukan upaya penimbunan. Pasalnya lumpur itu berada di lobang yang dalam dan di banyak titik. Menjawab ini Martias mengaku tidak ada, karena penimbunan ini hanya dilakukan panitia.
Di sinilah program pariwisata pacu jalur tingkat rayon Kuantan Singingi terkesan sangat tidak terintegrasi karena tidak terkonsep dengan baik. Panitia kecamatan dibeban sepenuhnya atas penyelenggaran dan berbagai permasalahannya.
Kenapa ini harus segera dilakukan. Sebab tidak lain dikarena destinasi wisata harus didukung lima syarat salah satunya, yakni Accessibility lokasi yang layak, aman dan nyaman. Sedangkan hal lainnya berupa Accommodation, Attraction, Activities dan Amenities.
Jika ini, Pemkab Kuansing abai dengan hal-hal demikian, sangat diyakini konsep pariwisata digaungkan untuk menjaring turis manca negara akan sia-sia. Sebab dalam hal melayani wisatawan lokal saja belum mampu memberikan layanan yang baik. (Hen)