DERAKPOST.COM – Calon Gubernur Riau Abdul Wahid, bersama calon Wakil Gubernur, SF Hariyanto, menghadiri acara Sikat Wahid bertemakan ketenagakerjaan dan UMKM yang berlangsung di Kopiaku Dumai, Ahad (10/11/24) malam.
Suasana semakin meriah dengan adanya acara roasting atau stand-up comedy. Acara tersebut berhasil membuat sejumlah muda-mudi yang hadir tertawa lepas, memberikan warna baru dalam kampanye yang biasanya formal.
Dalam orasinya Abdul Wahid mengungkapkan hanya Dumai yang dapat menghadirkan mereka berdua malam ini, setelah sebelumnya mereka membagi tugas untuk menjalankan kampanye.
Wahid berkeinginan kedepan akan fokus pada pemberdayaan anak muda, dengan mendorong mereka untuk menjadi petani milenial. Menurutnya, pertanian milenial adalah pekerjaan yang menarik, namun harus didukung dengan fasilitas seperti air dan pupuk, yang dapat diperoleh melalui pengolahan sampah.
“Saya ingin mendorong anak muda untuk menjadi petani milenial, pekerjaan yang asik, tetapi harus difasilitasi dengan air dan pupuk. Itu bisa didapatkan melalui pengolahan sampah,” ujar Wahid.
Wahid juga berjanji jika terpilih akan mengadakan ngopi bersama anak muda setiap enam bulan sekali, untuk mendengarkan dan membahas masalah serta tantangan yang dihadapi.
“Kami akan mengadakan ngopi bersama anak muda setiap enam bulan sekali untuk membahas masalah mereka. Kita akan cari solusi bersama,” kata Wahid.
Menurut Wahid peran anak muda sangat penting dalam memajukan Riau, termasuk Dumai, terutama mereka yang memiliki rekam jejak yang baik.
Pada kesempatan sama, seorang warga Dumai, Enok sampaikan kekhawatiran mengenai kendala utama pengembangan pertanian milenial, yakni terbatasnya lahan yang tersedia.
Menurut Enok, sebagian besar lahan di Dumai masih dikuasai oleh Pertamina dan Chevron, sementara banyak lahan yang terbengkalai.
“Kendala utama kami di Dumai adalah lahan. Banyak lahan yang tidak terpakai, tapi masih dimiliki Pertamina dan Chevron,” keluh Enok.
Menanggapi hal tersebut, Abdul Wahid menyatakan bahwa pihaknya akan menyediakan lahan bagi petani milenial yang membutuhkan, dengan dukungan modal dan teknologi yang memadai.
“Nanti akan kami sediakan lahan bagi yang membutuhkan. Untuk modal dan teknologi, kami akan bantu. Sumber pakan ternak juga bisa didapat dari pengolahan sampah,” ucapnya.
Tambah Wahid, sumber pakan ternak bisa diperoleh dengan mengolah sampah, yang akan dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung sektor pertanian dan peternakan.
Ia menegaskan tujuan mereka adalah menciptakan usaha yang saling menguntungkan dan melibatkan peran aktif pemerintah.
“Kami ingin menciptakan dunia usaha yang saling menguntungkan, simbiosis mutualisme antara petani, pemerintah, dan masyarakat,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, SF Hariyanto berbicara tentang latar belakang dirinya dan Abdul Wahid. Ia meungkapkan bahwa mereka berdua merupakan hasil kolaborasi dari perjalanan hidup yang sulit hingga sampai pada posisi sekarang.
Hariyanto juga menekankan bahwa meskipun sebelumnya mereka memiliki posisi yang nyaman di pemerintahan, sebagai Penjabat (PJ) Gubernur dan anggota DPR RI, keduanya memilih untuk meninggalkan jabatan tersebut demi membangun Riau yang lebih baik.
“Kami bisa saja memilih untuk tetap di posisi yang nyaman, saya sebagai PJ Gubernur dan Wahid sebagai anggota DPR RI. Tapi kami memilih meninggalkan semua itu demi membangun Riau,” tutup Hariyanto. (Rilis)