DERAKPOST.COM – Pemerintah diminta perkuat atau perketat pemeriksaan atau skrining di pintu-pintu masuk Indonesia. Hal ini upaya pencegahan cacar monyet atau monkeypox.
Hal itu disampaikannya Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melalui Ketua Umum M. Adib Khumaidi didalam keterangan resmi. “Mendesak dan serta memperkuat upaya skrining, pada pintu masuk pelabuhan, bandara, Pos Lintas Batas Darat Negara (PLBDN),” sebutnya kepada wartawan.
Adib mengatakan, pengetatan skrining yaitu dengan melakukan pengawasan terhadap pelaku perjalanan ini melalui pengamatan suhu, pengamatan tanda dan gejala. Katanya, pelaku perjalanan dengan kondisi demam, sebaiknya itu dilakukan pemeriksaan langsung oleh dokter bertugas pada titik lokasi.
Desakan dari IDI menyusul pernyataan Badan Kesehatan Dunia (WHO), sudah mendeklarasikan wabah cacar monyet sebagai yang darurat kesehatan global. Selain itu, dalam beberapa hari terakhir mulai muncul temuan kasus kematian pada pasien cacar monyet disejumlah terjadi negara luar Afrika seperti Brasil, Spanyol, dan India.
Adib juga meminta kepada pemerintah berupaya meningkatkan kemampuan di laboratorium jejaring dalam diagnostik molekuler spesimen pasien yang sudah dicurigai menderita monkeypox sesuai rekomendasi WHO. Selain itu, dalam hal meningkatkan kemampuan identifikasi kontak erat pada pasien suspek, bahkan probable cacar monyet.
“Dan memberikan informasi yang terkini kepada masyarakat mengenai situasi monkeypox secara berkala dan transparan untuk mencegah terjadinya kepanikan akibat kesimpangsiuran berita,” katanya. PB IDI sebutnya, sudah membentuk Satgas cacar monyet yang terdiri dari sejumlah organisasi profesi lainnya bertugas memantau.
Untuk itu, ia sampaikan rekomendasi kepada seluruh tenaga kesehatan di Indonesia agar segera melaporkan ke dinas kesehatan setempat apabila terdapat kasus sesuai dengan kriteria suspek atau probable monkeypox.
Nakes juga diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan klinis dalam pendekatan diagnosis serta tatalaksana monkeypox untuk meningkatkan kewaspadaan pada pasien dengan gejala klinis sesuai dengan monkeypox dan mencegah komplikasi.
“Melakukan edukasi terhadap masyarakat mengenai tanda gejala, penularan, dan pencegahan infeksi monkeypox, serta mendukung dilakukannya contact tracing apabila ada kasus dengan konfirmasi monkeypox untuk menurunkan risiko penyebaran infeksi Monkeypox,” jelas Adib dikutip dari cnnindonesia.
Bertalian dengan itu, Adib mewanti-wanti masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta protokol kesehatan untuk mencegah penularan cacar monyet.
Ia mengimbau masyarakat secara sukarela memberikan informasi yang jujur apabila mengalami gejala monkeypox ataupun memiliki kontak dengan pasien monkeypox. **Rul