DERAKPOST.COM – Adanya kebijakkan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, yang melaunching Integrasi Pendidikan Anti Narkoba (IPAN) ini di Kurikulum Sekolah bersama Kepala BNN RI. Ini ditegaskan Pengamat Kebijakan Publik M Rawa El Amady, bahwa program menunjukkan pemerintah telah gagal
Hal itu disampaikan kepada wartawan, dimintai tanggapanya terkait launching IPAN tersebut. Dikatakan kurikulum anti narkoba itu sangat merupakan sebuah kemunduran. Sebab, untuk pendidikan itu seharusnya menanamkan nilai-nilai bukan mengajarkan kepraktisan.
“Kurikulum seharusnya itukan berbasis nilai-nilai lokal dan juga antisipasi masa depan. Dengan masuknya pelajaran anti narkoba ini sudah keluar dari nilai-nilai pendidikan. Kalau aparat yang berhasil menangkal masuknya narkoba ke Riau dan Indonesia, tidak mungkin narkoba menjadi persoalan serius,” katanya.
Lebih lanjut dia, mengatakan, kurikulum itu percuma saja jika peredaran narkoba tidak bisa diberantas. Ada kurikulum ini, ungkapnya, dapat sekaligus menampar Riau karena sudah gagal memberangus peredaran dan masuknya narkoba. Dan harusnya, materi tentang pemahaman bahaya narkoba tersebut tidak menjadi kurikulum.
“Tapi hanya bisa disisipkan pada mata pelajaran Pancasila dan Agama. Kalau hal pemahaman tentang Pancasila dan Agama sudah benar, otomatis narkoba bisa ditangkal. Artinya, tak perlulah jadi kurikulum khusus. Cukup ini disisipkan sebagai materi pelajaran Pancasila dan Agama. Namun masuknya kurikulum ini ke sekolah menengah, itu menunjukkan pemerintah gagal,” katanya.
Diberitakan sebelumnya. Gubernur Riau
Syamsuar merasa prihatin ada anak di bawah umur menjadi pemakai narkoba, bahkan jadi pengedar barang haram itu. Atas kondisi demikian ungkapnya Gubri, untuk mengantisipasi ini dan mengatasi persoalan narkoba di sekolah, maka itu Pemprov Riau membuat kurikulum anti narkoba di sekolah.
“Ini bagian ikhtiar kita menyelamatkan generasi emas Riau. Diminta dukungan semua, agar anak-anak kita untuk tidak menjadi pengedar narkoba. Dengan ada modul anti narkoba, pihaknya berharap ke depannya anak-anak sekolah di Riau dapat mengetahui dari bahaya narkoba. Sehingga, anak-anak terhindar narkoba. Kalau ini tidak disikapi, generasi emas Riau bisa rusak,” ujarnya. **Rul