KAMPAR, Derakpost.com- Penobatan pengurus LAM Riau Kabupaten Kampar oleh Ketua LAM Riau Syahril Abu Bakar dan akan dihadiri oleh Gubernur Riau H Syamsuar yang dijadwalkan, hari Ahad (27/3/2022) mendapatkan penolakan dari LAK. Video pernyataan penolakan dan juga kekecewaan pengurus LAK itu tersiar di beberapa media sosial.
Sekretaris LAK H Sawir Datuk Tandiko kepada wartawan, Sabtu (26/3/2022) menyampaikan, menyikapi undangan yang beredar tentang penabalan pengurus LAM Riau Kabupaten Kampar akan dilaksanakan Ahad (27/3/2022) di komplek Taman Kreasi Stanum, Bangkinang, cukup memprihatinkan. Sebab pengurus LAK diamanahkan berdasarkan Mubes IV LAK Kabupaten Kampar tahun 2021 yang lalu telah disepakati bahwa siapapun pengurus LAK terpilih adalah sebagai ex officio pengurus LAM Riau Kabupaten Kampar karena di Kabupaten Kampar sudah ada LAK.
Sementara itu, dari rekaman video yang dikirimkan H Sawir Datuk Tandiko, terlihat beberapa pengurus LAK berdiri sejajar. Dalam video itu salah seorang pengurus yang menjadi juru bicara Sudirman Datuk Patio menyampaikan beberapa hal.
Diantaranya ia mewakili pengurus LAK menyampaikan keluhan kepada LAM Riau. Beberapa bulan lalu pengurus LAK telah meyaampaikan aspirasi kami kepada LAM Riau berdasarkan keputusan musyawarah besar (Mubes) IV LAK pada Januari 2021 di Bangkinang.
Salah satu keputusan dalam Mubes itu bahwa pengurus LAK yang terpilih di bawah pimpinan H Yusri Datuk Bandaro Mudo yang juga Sekretaris Daerah Kampar bertekad bahwa siapapun yang menjadi pengurus otomatis sebagai ex officio atau secara otomatis menjadi pengurus LAM Riau Kabupaten Kampar.
“Aspirasi itu telah kami sampaikan kepada LAM Riau. Saat itu kami disambut oleh beberapa pengurus LAM Riau. Mereka ingin sampaikan bahwa mereka akan mengadakan rapat dengan majelis-majelis pertimbangan di LAM Riau sendiri, tetapi sampai saat sekarang aspirasi itu belum pernah dijawab. Nyatanya sekarang mau dilantik LAM Riau Kampar,” cakap Sudirman.
Kata-kata penolakan juga disampaikan oleh beberapa ninik mamak dalam pengurus LAK. Bahkan Niniok Datuok Rajo Duobalai Nasrul sebagai pemegang amanah tertinggi di Andiko 44 juga ikut angkat bicara.
“Ninik Datuk Rajo Dubalai dengan ini menyatakan sikap menolak pelantikan LAM Riau. Tentu kami sangat menyayangkan dan tak menerima keputusan tersebut,” tegas Niniok Datuok Rajo Duobalai Nasrul.
Terkait penolakan dan kekecewaan LAK, Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) LAM Kahupaten Kampar KH Alwi Arifin melalui Sekretaris Dewan Pengurus Harian LAM Riau Kampar Fahrul Kamal sekaligus Ketua Panitia Penobatan, hari Jum’at (25/3/2022) malam mengatakan, pengurus LAM Riau Kampar tidak ada kapasitas menjawab pernyataan-pernyataan dari pengurus LAK karena pernyataan itu ditujukan kepada pengurus LAM Riau.
“Saya melihat itu tidak sebuah penolakan dan saya tak berhak menjawab karena menyampaikan itu bukan untuk LAM Kampar dan itu kan untuk LAM Riau. Itu saya tak ada domain untuk menjawab,” kata Fahrul.
Ia menambahkan, keberadaan LAM bukanlah untuk menjadi suatu hal yang harus dipermasalhaan tetapi adalah suatu kekayaan khazanah di Bumi Melayu. LAM Riau dengan AD/ART sendiri begitu juga LAK juga dengan AD/ART sendiri.
“Karena dalam kondisi saat ini karena kata orang duduk sendiri bersempit-sempit, duduk bersama berlapang lapang. Artinya kita hadir di sini membawa kebaikan terhadap masyarakat dan kita masuk dengan struktur organisasi dari LAM Riau,” tegas Fahrul.
Mengenai pernyataan LAK bahwa ketika mereka terpilih pada Mubes IV lalu dan disepakati sebagai ex officio pengurus LAM Riau Kampar, Fahrul mengaku tidak pernah melihat dan mendengar dokumennya. Menurut Fahrul ini adalah organisasi dan harus tertulis.
“Kalau itu keputusan ninik mamak kita artinya disampaikan ke LAM Riau tetapi itu hak ninik mamak tetapi saya tak melihat konstruksi yang dibangun sampai pelaksanaan Musda LAM Riau Kampar di Hotel Ayola (Pekanbaru, red),” beber tenaga pengawas madrasah itu.
Ia mengaku bangga karena banyak masyarakat yang masuk menjadi pengurus LAM Riau Kampar. Namun pengurus LAM Riau Kampar tetap menghargai para datuk dan ninik mamak di LAK dan setelah penobatan nanti akan bersilaturahmi dengan LAK.
Terkait adanya penolakan dari LAK, Fahrul mengajak LAM Riau dan LAK untuk bersinergi. “Kalau untuk pocah itu sonangnyo. Kalau untuk ribut itu mudah saja, tetapi mari kita membangun sinergi satu sama lain. Tidak semua yang bisa dek ninik mamak do. Tentu yang kita tergabung di LAM sama-sama punya pemikiran sama-sama maju. Kini anggaran dasar dan anggaran rumah tangga LAM dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga LAK beda,” pungkas Fahrul. **Akh