DERAKPOST.COM – Pendidikan berkualitas dan perencanaan keuangan yang cerdas merupakan faktor penting dalam mendorong kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang baik menghasilkan generasi dengan kompetensi dan karakter yang tangguh, sementara stabilitas keuangan di masyarakat menjadi pondasi yang mendukung keberlanjutan pendidikan.
Sejak 2019, Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan 20% dari APBN untuk sektor pendidikan, mencakup program seperti BOS, DAK Fisik Pendidikan, Program Indonesia Pintar (PIP), dan beasiswa LPDP. Langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam membangun sumber daya manusia berkualitas sebagai dasar kemajuan bangsa.
Ki Hajar Dewantara, tokoh pendidikan Indonesia, menekankan pentingnya pendidikan berbasis budaya dan masyarakat Indonesia untuk mencapai kesejahteraan lahir dan batin. Pandangannya menegaskan peran pendidikan dalam membentuk SDM yang tangguh dan berdaya saing.
Selain dukungan anggaran, kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keuangan juga semakin meningkat. Program Perencanaan Keuangan Masyarakat (PPKM) hadir untuk memperkuat literasi keuangan di masyarakat, membantu mereka dalam mengelola keuangan secara bijaksana
Secara global, negara-negara dengan sistem pendidikan yang unggul seperti Amerika Serikat dan Jerman telah membuktikan bahwa investasi dalam pengembangan SDM berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Tingginya Indeks Pembangunan. Manusia (IPM) di negara-negara ini menjadi bukti peran penting pendidikan dalam meningkatkan kualitas hidup.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan dan Kementerian Pendidikan terus berupaya meningkatkan akses dan mutu pendidikan untuk seluruh lapisan masyarakat. Dengan kombinasi dukungan anggaran pendidikan dan peningkatan literasi keuangan, diharapkan generasi Indonesia ke depan siap menghadapi tantangan global, memiliki daya saing tinggi, dan berperan dalam mencapai visi Indonesia sebagai negara maju pada 2045.
PPKM mendorong masyarakat untuk lebih melek finansial, mulai dari menyisihkan pendapatan untuk kebutuhan jangka panjang seperti pendidikan, hingga mempersiapkan dana darurat, investasi, dan pengelolaan utang yang sehat. Dengan pengetahuan finansial yang memadai, keluarga dapat lebih siap membiayai pendidikan anak tanpa bergantung pada bantuan eksternal.
