Pernyataan Try Sutrisno Dukung Pencopotan Gibran Sebagai Wapres, Begini Tanggapan Pengamat Politik dan Militer

0 51

DERAKPOST.COM – Dukungan dari mantan Wakil Presiden ke-6 RI, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, terhadap hal tuntutan Forum Purnawirawan TNI sontak membuat geger. Sebab, salah satu poin utama dari delapan tuntutan forum tersebut adalah mendesak pencopotan Gibran Rakabuming Raka dari jabatan Wakil Presiden.

Try Sutrisno bersama para purnawirawan TNI lainnya seperti Jenderal (Purn) Fachrul Razi, Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto, Laksamana (Purn) Slamet Soebijanto, dan Marsekal (Purn) Hanafie Asnan turut menandatangani petisi yang disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.

Dikutip dari pikiranrakyat. Hal dukungan Try Sutrisno pada pencopotan Gibran langsung menarik perhatian analis politik dan militer, Selamat Ginting. Dalam hal ini, Selamat itu
menjelaskan, Try Sutrisno menyatakan hal keprihatinannya atas posisi Gibran sebagai wapres. Hal ini terungkap dalam momen silaturahmi Lebaran pada 9 April 2025 di kediaman Try Sutrisno.

“Saya terkejut saat beliau mengatakan bahwa dirinya tidak habis pikir Gibran bisa menjadi Wakil Presiden. Menurutnya, ini adalah bentuk pemaksaan politik dari Presiden Jokowi,” ujar Selamat dalam kanal YouTube Hersubeno Point dikutip Ahad (20/4/2025).

Try juga menyinggung bahwa proses terpilihnya Prabowo sebagai presiden tidak bermasalah, namun penunjukan Gibran sebagai pendampingnya menimbulkan tanda tanya besar dari perspektif etika dan kenegarawanan. Forum Purnawirawan TNI juga menuntut pengembalian konstitusi Indonesia ke bentuk aslinya, UUD 1945 tanpa amandemen.

Try Sutrisno dikenal sebagai tokoh yang konsisten menyuarakan hal ini sejak reformasi 1999–2002. “Kalau UUD diganti, menurut beliau, itu sama saja dengan meniadakan negara,” ungkap Selamat. Try bahkan menegaskan bahwa ia telah menyampaikan pandangan ini sebagai wasiat untuk Prabowo sebelum tutup usia.

Try Sutrisno turut menyoroti peran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), yang menurutnya masih belum optimal dalam membumikan nilai-nilai Pancasila. Meski demikian, dia mengapresiasi keberadaan lembaga tersebut sebagai langkah awal menjaga jati diri bangsa.

“Nilai-nilai Pancasila saat ini nyaris terabaikan. Era reformasi seakan mengesampingkannya,” kata Try sebagaimana disampaikan Selamat. Menurutnya, banyak purnawirawan TNI yang mendukung tuntutan ini, meskipun dengan tingkat keberanian yang berbeda-beda.

Namun semangat utamanya adalah sama: menyelamatkan bangsa dari kekacauan arah politik dan ketatanegaraan. Delapan tuntutan Forum Purnawirawan TNI mencerminkan kekhawatiran serius atas kondisi demokrasi dan konstitusi saat ini, serta seruan kuat agar Presiden Prabowo mengambil langkah berani memperbaiki tatanan. (Dairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.