DERAKPOST.COM – Agenda dari Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) bakal seru dengan ada banyaknya muncul kandidat yang siap bertarung dan terus melakukan konsolidasi politik, baik hal itu dengan sejumlah tokoh maupun dengan partai politik.
Saat ini setidaknya sudah ada potensi tiga pasang yang mulai mengerucut di Pilkada Gubernur Riau. Yalni ada pasangan Pilgubri Syamsuar – Mawardi (Golkar dan PKS), dan Muhammad Nasir – Muhammad Wardan (Demokrat dan Gerindra), ada juga muncul Abdul Wahid – Zukri (PKB dan PDIP).
Hanya saja, hal itu belum resmi berkoalisi, semuanya masih bersifat dinamis, karena jika dilihat peta politiknya Pilkada Gubernur Riau bahkan bisa empat pasang nantinya.
Dengan halnya ini catatan tidak ada koalisi partai-partai besar dengan perolehan kursi terbanyak di DPRD Riau.
Karena syarat mengusung calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada tersebut 10 persen dari suara di Parlemen, yang artinya hanya 13 kursi saja. Saat ini tidak satupun partai politik di DPRD Riau itukan yang bisa mengusung sendiri, yakni semuanya harus berkoalisi dengan partai lain.
Diketahui bahwa PDIP jadi sebagai partai dengan jumlah kursi terbanyakpun hanya 11 kursi dan masih kurang dua kursi lagi untuk syarat mengusung pasangan pada Pilgubri. Terlebih lagi juga halnya Golkar dan partai-partai lainnya.
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Bappilu Golkar Riau, Ikhsan mengatakan, semuanya masih bisa terjadi karena peta politik di Riau masih dinamis dan masih bertolak ukur pada hasil survei. “Semuanya masih dilakukan komunikasi politik, dan semua partai masih meraba-raba sebelum ada hasil survei yang bisa jadi patokan nantinya,” ujar Ikhsan.
Sementara itu, terpisah Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Bappilu PDIP, diminta tanggapan. Syafaruddin Poti mengatakan, bahwasa pihaknya di daerah belum sampai pada tahap memutuskan siapa yang akan diusung, tetapi ini masih melihat dinamika politik dan keputusan DPP. (Rul)