DERAKPOST.COM – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Provinsi Riau tahun ke tahun selalu bermasalah. Tahun ini, DPRD Riau mengklaim akan lancar dan tidak menuai banyak kendala.
“PPDB ini lancar dari sebelumnya. Pasti permasalahan yang kemarin kita jadikan solusi. Minimal meminimalisir,” kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Riau Karmila Sari, Senin (19/6/2023).
Kata dia, saat ini, sudah 13 ribu lebih yang sudah mendaftar atau yang punya akun. Jadi, sampai tanggal 26 Juni ini nanti mereka ada tiga pilihan sekolah. Misalnya kalau tertolak di sekolah pertama, dikasih kesempatan ke sekolah kedua.
“Tanggal 1 Juli nanti akan ada pengumuman serentak apakah dia terpilih di SMA mana,” kata dia.
Sementara, daya tampung sekolah negeri sekitar 9 ribu. Sedangkan yang sudah mendaftar sekitar 13 ribuan. “Artinya ini kan sudah kelebihan sekitar 4 ribu. Kita tidak lupa juga ada sekolah swasta,” kata dia.
Lanjut dia, untuk solusi sudah ada beberapa. Komisi V sudah koordinasi dengan Kadisdik dan konsultasi dengan pusat untuk membuka doble shift.
Sebelumnya, Ketua Komisi V DPRD Riau Robin P Hutagalung meminta kepada Gubernur untuk membuat aturan teknis agar seluruh anak yang tamat SMP bisa melanjutkan pendidikan ke SMA.
Kata dia, kondisi daya tampung sekolah sudah tidak cukup lagi dalam proses PPDB, sehingga menjadi ancaman lantaran banyak anak terancam tidak bisa lanjut ke SMA.
“Harus ada terobosan Gubernur dalam melaksanakan gagasan wajib belajar 12 tahun itu, bisa saja ada peraturan Gubernur berdasarkan itu,” kata Robin.
Misalnya, kata Robin, dibuat peraturan Gubernur, sekolah bisa melaksanakan double shift. Artinya ada anak yang masuk pagi dan ada yang masuk siang.
“Kemudian untuk mengurai itu juga bisa dengan menerapkan penambahan jumlah dalam satu ruang kelas, misalnya satu kelas 40 orang, kami DPRD setuju saja,” kata Robin. **Rul