DERAKPOST.COM – Menteri Nadiem Anwar Makarim mendukung penuh terhadap permintaan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) untuk melanjutkan program Sekolah Jurnalistik Indonesia (SJI). Diharapkan, pelatihan tersebut dapat kembali dilaksanakan pada tahun 2024 dengan dukungan anggaran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).
Pertemuan berlangsung antara Mendikbudristek Nadiem Makarim, Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun, serta pengurus dan pengajar SJI. Membahas langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi wartawan. Dalam pertemuan tersebut, Nadiem Makarim menyampaikan pengalamannya di Kompleks PWI, Cipinang, Jakarta, di mana dia pernah tinggal.
Sebagai tanggapan positif terhadap usulan kelanjutan SJI, Nadiem Makarim menyebut program itu sebagai pelatihan jurnalistik yang sangat baik. Serta menegaskan kesiapannya untuk mengalokasikan anggaran agar program ini dapat berlanjut.
Hendry Ch Bangun menjelaskan bahwa SJI melibatkan wartawan muda dengan durasi pelatihan satu minggu, redaktur tiga hari, dan wartawan utama satu hari. Tentunya dengan pengajar yang merupakan tokoh-tokoh senior dalam dunia jurnalistik.
Program SJI sempat terhenti pada tahun 2017/2018 karena kendala anggaran dan dampak pandemi Covid-19. Sebelumnya, anggaran senilai Rp 1 miliar dari Kemendikbudristek digunakan untuk membiayai kegiatan ini. Bertujuan meningkatkan kompetensi wartawan di berbagai daerah.
Nadiem Makarim juga mengajukan ide pelatihan jurnalistik online untuk mencapai lebih banyak peserta dengan biaya yang lebih efisien. Selain itu, ia mengusulkan konsep “mini kampus” yang sesuai dengan kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM), di mana PWI dapat membuat universitas tanpa membangun gedung sendiri.
Dalam keterangan tertulisnya. Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun menyatakan komitmennya untuk mempelajari dan mengeksplorasi peluang kerjasama dengan Kemendikbudristek, khususnya terkait pemerataan kompetensi wartawan di daerah-daerah serta kebutuhan PWI sebagai organisasi. Seluruh pihak berharap kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan profesi jurnalistik di Indonesia. **Rul