Proyek RoRo Dumai-Rupat Gunakan Dana Hibah MCC Amerika

0 168

 

DERAKPOST.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau ini rapat perkembangan kerjasama tentang program hibah Compact-2 Millennium Challenge Compact (MCC) Amerika Serikat. Pertemuan tersebut membahas Proyek Fasilitas Kapal Ferry Roll-On/Roll-Off (Roro) Dumai – Pulau Rupat.

Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar secara langsung memimpin rapat didampingi Kepala Bappeda Litbang Provinsi Riau, Emri Juli Harnis dan Manager Millennium Challenge Account-Indonesia (MCA-Indonesia) Regional Riau, Muhammad Ikhsan. Rapat dilaknasakan di Ruang Rapat Bappeda Litbang Provinsi Riau, Senin (3/7/2023).

Gubri Syamsuar mengatakan, rancangan persiapan untuk pembuatan pelabuhan berkaitan dengan usulan proyek infrastruktur di Kota Dumai dan Pulau Rupat tersebut harus dilakukan koordinasi bersama. Syamsuar ungkap, bahwasa pembangunan bukan hanya tanggungjawab Pemprov Riau saja, tapi juga wewenang Pemkab Bengkalis dan Pemko Dumai.

“Persiapan tentang pembuatan atau studi kelayakan proyek pelabuhan kapal roro penghubung Dumai dan Pulau Rupat ini untuk dimaklumi tahapan ini memang kita kerjakan secara bersama. Baik bersama Pemprov, Pemerintah Kota Dumai dan juga Pemerintah Kabupaten Bengkalis,” kata Gubri, Senin (3/7/2023).

Gubri menjelaskan, pemerintah daerah harus dapat memastikan kawasan sekitar pembangunan bisa terbebas dari perizinan perusahaan yang ada. Sebab, tujuan utama dari adanya pembangunan pelabuhan itu tentu saja untuk memerangi kemiskinan melalui pertumbuhan Ekonomi berkelanjutan.

“Saya melihat Dermaga 2 Dumai yang akan dibangun ini masih termasuk di kawasan PT Pertamina Patra Niaga. Karena itu, saya minta Walikota Dumai agar bisa membicarakan tentang perizinannya. Soalnya waktu bertemu Menteri BUMN, beliau sangat setuju adanya pembangunan pelabuhan roro ini. Sebab kalau sudah jadi, ini juga bisa menjadi pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Litbang Provinsi Riau, Emri Juli Harnis mengatakan, program dana hibah ini akan dialokasikan terhadap tiga fokus. Pertama adalah pengembangan transportasi dan logistik, kemudian pengembangan pasar keuangan dan pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Kemudian, untuk di Provinsi Riau, tahapan lebih lanjutnya yaitu pembangunan dermaga kedua pelabuhan penyeberangan Tanjung Kapal (Pulau Rupat) – Dermaga kedua Pelabuhan penyeberangan Kota Dumai akan dilakukan studi kelayakannya mulai bulan September 2023.

“Ini sudah kita bahas bersama sebelumnya, bahwa rencana program hibah Millennium Challenge Compact (MCC) Amerika Serikat di Provinsi Riau ini akan membangun dermaga kedua pelabuhan penyeberangan Tanjung Kapal (Pulau Rupat) dan dermaga kedua pelabuhan penyeberangan Kota Dumai. Studi kelayakannya akan dimulai pada bulan September 2023,” katanya.

Emri menyebut, studi kelayakan yang baru diharapkan dapat menguatkan nilai strategis dan manfaat pembangunan dermaga Tanjung Kapal 2 dan Dermaga Dumai 2, mencakup peningkatan keselamatan dan meningkatkan aksebelitas dengan menambah layanan penumpang. Selain itu, akan direkomendasikan juga pembangunan jalan lingkar Pulau Rupat sepanjang 25,5 KM.

“Untuk meningkatkan kapasitas kapal RoRo Dumai-Pulau Rupat dapat menguatkan nilai strategis dan manfaat yang mencakup, meningkatkan keselamatan dan kendala transportasi menuju dan dari Pulau Rupat. Kemudian, meningkatkan efisiensi logistik antara Pulau Rupat dan sekitarnya, mendukung program KSPN dan pembangunan pulau terluar Indonesia, dan meningkatkan aksesibilitas dengan menambah layanan penumpang,” paparnya

Kesempatan itu, Manager MCA Regional Riau, Muhammad Ikhsan menyatakan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas telah membentuk Lembaga Wali Amanat Millennium Challenge Account – lndonesia 2 (MCA-lndonesia 2).

Lembaga ini dibentuk melalui Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 tahun 2022. Lembaga MCA lndonesia 2 ini merupakan lembaga yang akan mengelola hibah Compact 2.

“Kontribusi kami di sini tentu saja, sebagai penyediaan dan menugaskan konsultan pelaksana FS Proyek Fasilitas Kapal Ferry Roll-On/Roll-Off (Roro) Dumai – Pulau Rupat, lalu memberikan bantuan teknis dan pengawasan (oversight) terhadap pelaksanaan FS Proyek Fasilitas Kapal Ferry Roll-On/Roll-Off (Roro) Dumai – Pulau Rupat,” ujarnya

Dia menjelaskan, kontribusi pihak MCA Indonesia ini juga untuk menyiapkan dan memberikan sumber daya untuk pelaksanaan Program Peningkatan Kapasitas (Capacity Building) terkait pelaksanaan Proyek Fasilitas Kapal Ferry Roll- On/Roll-Off (Roro) Dumai – Pulau Rupat sekaligus kegiatan/Program Compact-2 lainnya. Serta bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dalam mempersiapkan pembentukan Project lmplementing Unit (PIU) MCC Compact-2 untuk mempersiapkan kegiatan Compact-2 selama 5 tahun.

“Dengan begitu, kita masih ada waktu kurang lebih dua bulan lagi. Semoga pembangunan proyek ini bisa dapat kita kerjakan dengan koordinasi bersama,” tukasnya.

Untuk diketahui, dalam program Compact 2 MCC ada tiga tujuan utama yang akan diakselerasi selama periode 5 tahun ke depan. Pertama, pengembangan transportasi dan logistik di sejumlah wilayah seperti Riau, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, dan Bali. Kedua, pengembangan pasar keuangan. Ketiga, pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Perjanjian dana hibah MCC akan menyediakan kerangka kerja untuk Indonesia Infrastructure and Finance Compact senilai US$ 649 juta atau setara dengan Rp10,89 triliun. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.