PW Muslimat NU Diamanahkan BKKBN Riau sebagai Bunda Asuh Anak Stunting
DERAKPOST.COM – Pengurus Wilayah (PW) Muslimat Nahdatul Ulama (NU) Provinsi Riau gelar agenda Konferensi Wilayah (Konferwil) VII, yang bertempat di Hotel Ameera, Pekanbaru, hari Sabtu (9/9/2023). Konferwil dibuka oleh Gubri Syamsuar diwakili Kabag Bina Mental dan Spiritual Kesra Riau Sofwan.
Kegiatan mengangkat tema Tingkatkan Peran Muslimat NU Dalam Peradaban. Yang seyogyanya dihadiri Ketua Umum Khofifah Indar Parawansa, tapi saat ini berhalangan hadir. Dan diwakili kepada DR dr Hj Wan Nedra Sp.A yang merupa Sekretaris 1, serta Dra Hj Tuti Nurbaiti merupakan Sekretaris 2. Acara berjalan dengan penuh khidmat.
Hal itu juga dihadiri sejumlah undangan. Di antara lain Ketua Persatuan Dharma Wanita Provinsi Riau Adrias Haryanto yang sekaligus Penasehat PW Muslimat NU Riau, Kepala BKKBN Riau Mardalena Wati, Iwapi Riau, dan BKOW Riau, serta undangan lainnya. Bahkan dari ratusan ibu-ibu anggota Muslimat NU di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Riau.
Selain hal Konferwil VII, juga dilakukan berbagai agenda lainnya. Salah satunya
kegiatan pengukuhan Bunda Asuh Anak Stunting kepada Ketua PW Muslimat NU Riau dan seluruh Ketua PC Muslimat NU se kabupaten/kota di Riau yang ditandai dengan pemasangan selempang. Serta dilakukan penandatanganan MoU.
“Kami sangat menyambut baik kegiatan seperti ini. Berharap adanya komunikasi yang intens dengan jajaranya pimpinan Muslimat NU. Karena pada membangun negeri dan bangsa ini tidak hanya tugas pemerintah saja. Namun juga tugas kita semua, baik di BKKBN, Kakanwil Agama maupun NU juga masyarakat luas,” ujar Kepala BKKBN Riau Mardalena Wati.
Ia mengatakan, khususnya permasalah stunting dengan ditargetkan pemerintah untuk bisa diminimalisir, sehingga yang menjadi harapan bisa tercapai. Karena itu sambung Mardalena Wati, tentunya yang diharapkan peran serta Muslimat NU dalam membantu penanganannya masalah stunting tiap kabupaten/kota.
“Tadi itu, kita dari BKKBN Riau telah ada melakukan penandatanganan MoU. Hal itu peran serta Muslimat NU membantu penanganannya masalah stunting tiap kabupaten/kota. Bahkan pengukuhanya Bunda Asuh Anak Stunting pada Ketua PW Muslimat NU Riau serta Ketua PC. Diketahui merupa program pemerintah pusat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PW Muslimat NU Provinsi Riau Dinawati, menyebutkan, dengan telah adanya penandatanganan tersebut, bahkan pengukuhanya Bunda Asuh Anak Stunting. Tentu ini, merupa tugas yang dilaksana dalam melakukan pendataan stunting itu, serta memberi pengarahan pada para pihak terkait
“Banyak cara itu dapat dilakukan untuk tanggulangi stunting di Tanah Air. Salah satunya di Provinsi ini dengan dilibatkan berbagai kalangan, khususnya bagian Nahdlatul Ulama. Dan diantara memiliki kepedulian terhadap masalah stunting adalah Muslimat NU, karena memang ada program demikian,” ungkapnya.
Oleh karena itu sambungnya, dengan adanya amanah ini, tentu Muslimat NU di Provinsi Riau akan segera melakukan scanning atau pendataan pada setiap kabupaten/kota menyikapi stunting. Hal ini, katanya, dengan menyelenggarakan sosialisasi penanganan stunting yang tujuan mencegah pernikahan dini demi memutus mata rantai stunting.
Dengan adanya melibatkan kalangan perempuan dan pelajar, maka akan lebih efektif dalam penanganannya. “Terlepas dari amanah dan tanggung jawab yang diembankan kepada saya, dan PC NU ini adalah merupa tanggung jawab moral dalam mencegah tingginya akan angka stunting. Maka kami sampaikan bahwa menikah di usia dini sangat tidak baik,” katanya menerangkan.
Dinawati juga menyebutkan, pernikahan dini bukan saja memutuskan cita-cita tetapi menimbulkan kondisi kesehatan yang buruk, apalagi menikah dan hamil di usia muda dapat meningkatkan risiko stunting bagi bayi mereka. Berpengaruh pada kondisi keseimbangan tubuh. Gizi dan anemia pada ibu akan berpengaruh pada emosional atau badmood ibu. Dan ujung-ujungnya menelantarkan anak. **Rul