DERAKPOST.COM – Kondisinya dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) LAMR berada terletak di Jalan Dorak, Selatpanjang di Kepulauan Meranti kini menjadi sorotan masyarakat. Sebab kondisi taman dulunya itu menjadi salah satu tempat lokasi favorit rekreasi keluarga dan bermain anak-anak.
Tapi saat ini dinilai kurang terawat, hingga ini membuat pengunjung merasa was-was akan kenyamanan dan keamanan diketika berada disana malam hari di RTH tersebut. Yang dikarenakan, tempat itu gelap-gulita di malam hari. “Dulunya tempat ini menjadi tempat rekreasi favorit masyarakat,” sebut Amoy warga setempat.
Ia mengatakan, kinerja Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Lingkungan Hidup (Perkimtan-LH) Kepulauan Meranti yang melakukan pengawasan terhadap taman itu, tentu dipertanyakan terkait perawatan fasilitas umum di area tersebut.
Dikatakan dia, kondisi fasilitas bermain anak tersebut yang kini terlihat rusak dan membahayakan, terutama area bermain berbahan besi yang mulai keropos dan berkarat. Taman yang seharusnya berikan atau menawarkan rasa aman, kini malah menimbulkan kekhawatiran.
“Awalnya saya sudah khawatir dengan kondisi sarana bermain di sana, takut ada yang jadi korban. Tidak lama setelah itu, ada anak yang benar-benar terluka karena tergores besi karatan di taman,” ujarnya, mengungkapkan rasa kecewa terhadap kondisi taman yang kurang diperhatikan.
Dikatakan dia, RTH LAMR itu seharusnya menjadi area hijau ramah keluarga kini tampak membutuhkan perhatian lebih dari pihak berwenang. Masyarakat berharap agar fasilitas umum yang rusak segera diperbaiki demi kenyamanan dan keamanan semua pengunjung, terutama anak-anak.
Kesempatan itu dia menceritakan, jikalau malam hari kondisinya kurangnya lampu penerangan. Sehingga area tersebut gelap gulita pada malam hari. Bahkan parahnya lagi, kerap digunakan muda-mudi untuk berpacaran, terlebih lagi pada malam hari Sabtu (malam Minggu, red) banyak anak muda memanfaatkan kondisi ini.
Terkait dari kondisi RTH LAMR, wartawan inipun mencoba mehubungi Kepala Dinas Perkimtan-LH Kepulauan Meranti, Syaiful Bahri, melalui pesan WhatsApp. Namun, dimintai keterangan, Syaiful tidak berikan jawaban spesifik. Dia hanya menyatakan bahwa pihaknya akan mengutus biro listrik untuk mengecek penyebabnya.
“Besok kami turunkan biro listrik untuk periksa kenapa mati, apakah ada kerusakan jaringan atau bohlamnya yang sudah sampai umurnya,” jawabnya singkat, menandakan bahwa pemeriksaan akan segera dilakukan dan tidak adanya pemeriksaan yang dilakukan secara periodik.
Saat ditanya lebih lanjut mengenai dampak dari kondisi taman yang gelap, yang dikhawatirkan dapat menjadi tempat bagi muda-mudi melakukan perilaku yang tidak senonoh, seperti yang telah terjadi beberapa kali. Syaiful justru merespons dengan bertanya balik, “Apakah kalau terang benderang jadi jaminan untuk muda-mudi?,” tanya Syaiful. (Atan)