Kader Senior PPP Rusli Effendi
DERAKPOST.COM – Akhirnya, polemik berkepanjangan di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), akhirnya berujung dengan pemberhentian Suharso Monoarfa sebagai Ketum PPP melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Hotel Swiss Bell inn Modern, Serang, Senin (5/9/2022) dini hari.
Dalam Mukernas juga dikukuhkan Ketua Majelis Pertimbangan Muhammad Mardiono, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PPP melalui proses-proses di dalam Mukernas itu sendiri.
Politisi Senior PPP Rusli Effendi mengaku lega dengan terlaksananya Mukernas tersebut, karena PPP bisa mengakhiri polemik yang merugikan partai menjelang Pemilu 2024.
āAlhamdulillah.Ā Bismillah, semangat baru bagi kita bersama untuk kembali membenahi partai. Beberapa waktu terakhir, energi kita habis untuk berpolemik macam-macam. Semoga ini menjadi awal yang baik,ā ujar Rusli saat berbincang dengan wartawan.
Menurut Rusli, semua dinamika yang selama ini terjadi, itu merupakan bentuk kecintaan seluruh pihak kepada PPP.
Berawal kekhawatiran elektabilitas yang semakin menurun, kemudian berlanjut ke masalah pribadi Suharso Monoarfa, terutama soal pernyataan kontroversial soal āamplop kiaiā yang membuat kegaduhan.
āSeperti yang kita ketahui bersama, banyak masalah sebenarnya tapi memang āamplop kiaiā itu menjadiĀ triger. Itu memantik reaksi besar dari kalangan kiai dan pesantren, jelas kerugian besar bagi PPP,ā terangnya.
Berdasarkan kesadaran atas apa yang terjadi di tubuh partai, kata Rusli, akhirnya semua pihak tergerak untuk memperbaiki dan menyelesaikan secara bersama-sama.
Mukernas juga untuk membuktikan internal PPP masih kompak dan solid, seluruh instrumen partai hadir dalam acara itu.
āPengurus Harian (PH) hadir 90 persen, seluruh majelis hadir dan DPW juga hadir sekitar 30 dari 34. 29 DPW ikut tanda tangan. Jadi ini sangatĀ legitimate,ā lanjut politisi asal Riau tersebut.
Selanjutnya, hasil Mukernas tersebut akan dikirimkan ke Kementerian Hukum dan HAM untuk mendapatkan pengesahan.
āMudah-mudahan prosesnya bisa cepat, sehingga tidak mengganggu persiapan dalam menghadapi Pemilu 2024,ā pungkasnya. **Rul