DERAKPOST.COM – Diketahui, sekarang ini tengah heboh beredar percakapan di salah satu group WhatsApp pendukung di Paslon Gubernur Riau Nomor 3, adalah Syamsuar – Mawardi Saleh (Suwai), hari Senin, tanggal 21 Oktober 2024.
Dimana, anggota group WhatsApp tersebut bernama Samsuriya Hasyim, yaitu didalam group Suwai tersebut menyampaikan sikap serta bahasa semacam memprovokosi itu.
Hal, adanya bahasa disampaikan di dalam group Suwai itu, menurut Jamadi S,SH juga berprofesi sebagai advokat ini, tentu sikap demikian sangat disayangkan.
“Tentu sangat disayangkan adanya bahasa demikian yang disampaikan didalam group Tim Suwai, oleh Samsuriya Hasyim. Tentu, kami dari pendukung Bermawah ini sangat tak mengerti akan sikap dari Samsuriya itu. Dikarena terkesan memprovokosi acaranya Tabligh Akbar UAS tersebut. Artinya, ini tak memahami,” ungkap Jamadi.
Jamadi mengatakan, dirinya tentu sangat menyayangkan masih ada orang-orang tak paham dengan demokrasi. Padahal sebut dia, demokrasi memberikan hak berpolitik kepada setiap individu apapun profesinya sepanjang tidak diatur khusus didalam hal undang-undang yang telah berlaku ditanah air Negara Indonesia tercinta.
“Apa ada laranganya profesi Ulama, Ustadz atau Mubaligh untuk berpolitik, atau untuk dukung mendukung atau untuk kampanye. Saya rasa, itu tidak ada larangan mengatur demikian. Kampanye dilakukan Bermawah dibuat dengan acara Tabligh Akbar, dengan diisi oleh ulama, ustadz atau mubaligh itu emangnya apa salah,” ujarnya.
Menurutnya, hal itukan bukan masalah dan sah-sah saja atau bukanlah pelanggaranya dalam kampanye. Sehingga, sebut Jamadi, apa disampaikan Samsuriya merupa salah satu pendukung Paslon Suwai tersebut tak
hanya karena tidak paham demokrasi, tapi malah bisa mengarah akan Tindak Pidana Penghasutan di ranah hukum.
“Sebagaimana yang diatur pada Pasal 160 KUHP, jikalau akibat hasutan tersebut yang dikemudian hari benar-benar terjadi halnya kericuhan di acara kampanye atau tabligh akbar yang diisi oleh UAS,” ujarnya. Dalam hal ini, Jamadi mengatakan, jangan-jangan provokasi dikarena adanya kepanikan dari pendukung Suwai di Pilkada.
Sementara itu. Terkait ini Samsuriya, yang dihubungi terpisah. mengkonfirmasi akan pemberitaan seperti disampaikan Jamadi tersebut. Namun, pria bekerja disalah satu perusahaan pabrik kertas itu, tak memberi jawaban saat dikirim pesan singkat, serta ditelepon melalui kontak 0811-7522-XXX, hingga berita ini dipublikasi. (Dairul)