JENEWA, Derakpost.com- Untuk disaat ini, sejak invasi Rusia ke Ukraina masih terus memakan korban jiwa masyarakat sipil. Data OHCHR mengatakan, warga sipil di Ukraina ini yang menjadi korban jiwa sudah lebih dari 3.000 orang sejak Februari 2022
Korban jiwa warga sipil dikarena invasi Rusia ke Ukraina, tembus 3.000 Orang ini ditulis AFP. Yang disampaikan pihak OHCHR itu adalah kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah hak asasi manusia.
Jumlah total korban jiwa, yaitu 3.153 orang, sejauh ini menunjukkan kenaikan sebanyak 254 jiwa. Menurut OHCHR, jumlah total sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.
Sebagian besar dari ribuan korban jiwa itu tewas akibat ledakan dari berbagai senjata, seperti melalui serangan rudal dan serangan udara, yang menimbulkan dampak luas, kata kantor PBB itu.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai operasi khusus untuk melucuti senjata Ukraina, untuk serta melindungi negara itu dari kaum penganut fasisme.
Ukraina dan negara-negara Barat malah menganggap hak alasan Rusia itu tidak berdasar.
Diketahui, saat ini Denmark membuka kembali kedutaan besarnya di Ukraina pada Senin setelah ditutup akibat invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, kata kementerian luar negeri Denmark.
“Ini adalah simbol yang sangat kuat dari dukungan Denmark untuk Ukraina dan warga Ukraina bahwa hari ini kami akan membuka kembali pintu kedutaan besar Denmark,” kata Menteri Luar Negeri Jeppe Kofod kepada media Denmark DR.
Dilansir suara.com. Sejumlah negara lainnya, seperti Prancis, Amerika Serikat dan Inggris, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka memindahkan lagi kedubes ke Kiev.
Moskow mengatakan kehadiran mereka di Ukraina yang sebagai operasi militer khusus bertujuan untuk melemahkan kekuatan militer negara tetangganya itu. **Rul