DERAKPOST.COM – Sebanyak 13 orang Warga Negara Asing (WNA) sampai di Kota Pekanbaru. Diketahui yakni warga Rohingya itu diduga adalah pengungsi. Dan menjadi sorotan banyak pihak. Tak terkecuali hal itu dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru Indra Pomi.
Kepada wartawan, disebutkan mantan Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru ini, bahwa daerah Pekanbaru ini tak cocok menjadi tempat penampungannya bagi pengungsi Rohingya. “Dikarena Menteri Luar Negeri yang juga bilang mestinya mereka itu ditempatkan terisolasi dan tidak berinteraksi dengan masyarakat tempatan. Makanya untuk di Pekanbaru tidak cocok,” ujarnya.
Karena sambungnya, bahwa penduduk Pekanbaru ini sudah ramai. Apalagi itu, sambungnya, untuk di Pekanbaru juga sudah ada pengungsi lain yang dengan jumlah lebih dari 900 orang. Diantara ini sudah ada pengungsi etnis Rohingnya.
Karena itu, kata Indra, pihaknya dalam hal ini menyatakan akan menyarankan kepada Pemerintah Pusat untuk dapat mencari daerah lain guna menampung pengungsi Rohingya tersebut agar tidak mengganggu stabilitas keamanan Kota Pekanbaru.
“Untuk pengungsi Rohingya yang disaat ini diam-diam masuk ke Kota Pekanbaru tentunya dipertanyakan. Jumlahnya ada dilaporkan sebanyak 13 orang, ini tentu akan diproses lebih lanjut. Sebab untuk diketahui, mereka itu masuk ke wilayah Kota Pekanbaru tanpa ada koordinasi dengan pihak yang berwenang,” ungkap Indra Pomi.
Informasinya, kata Indra Pomi, sekarang ini memang untuk 13 orang WNA sudah dibawa oleh Polisi ke Rudenim merupa tempat penampungan. Menyusul akan hal itu, maka hari Senin pekan depan itu akan ada rapat Forkopimda membahas langkah-langkah menyikapi itu.
Disampaikan Indra Pomi lagi, melihat kondisi yang ada kemudian dari kriteria yang disampaikan Menlu, Pekanbaru memang tidak cocok sebagai tempat penampungan para imigran ini. “Kita akan menunggu hasil rapat dengan pemerintah pusat lagi,” ujarnya. ** Rza