Kelangkaan BBM di Riau, Nasir Day: Harusnya tak Terjadi Jika Tahun 2015 Dibangun Dua Kilang Mini

0 271

PEKANBARU, Derakpost.com- Provinsi Riau hingga saat ini terjadi kelangkaan BBM jenis Bio Solar. Sehingga antrian-antrian panjang kendaraan di SPBU. Ini tentunya berakibat risih, serta merusak berbagai sektor kehidupan. Kondisi itu, seharusnya tidak terjadi jika ada kilang minyak mini di daerah ini.

Hal itu disampaikan Nasir Day mantan dari Direktur Utama (Dirut) PT Sarana Pembangunan Riau (SPR) pada media di Pekanbaru, Selasa (29/3/2022). Dia mengatakan, semestinya tidak terjadi kelangkaan BBM tersebut jika ada dua kilang minyak mini di Provinsi Riau ini yang pernah digagasnya tahun 2015.

“Risih melihat kondisi kelangkaan dari BBM di Provinsi Riau ini. Maka di tahun 2015 lalu, diketika saya menjabat Dirut PT SPR pernah megagas dibangun dua unit kilang minyak mini di Provinsi Riau. Yakni zona pesisir dan daratan. Namun, saat itu dimentahkan pemerintah. Yang sehingga kelangkaan terjadi,” ujarnya.

Wakil Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Provinsi Riau ini mengatakan, jika pembangunan dua kilang mini itu terwujud, maka tidak ada kelangkaan BBM tersebut. Kondisi saat ini, sambungnya, tentu sangat membuat risih dan merugikan yang diakibat kuota BBM untuk di Provinsi Riau ini dibatasi.

Nasir Day mengatakan, untuk sekarang ini pembangunan dua kilang mini, sudah terbuka lebar yang dikarenakan regulasi pemerintah memperbolehkan. Sekarang ini tinggal lagi politikal wil dari Gubernur Riau dan kemampuan investor untuk hal membangun dua kilang mini itu. BBM di Riau lancar serta menjadi lebih merata.

“Kini tinggal dari pengusaha (investasi, red) yang berminat untuk membangun kilang minyak mini tersebut. Yakni ada dicanangkan untuk wilayah pesisir dan daratan. Untuk membangun satu kilang
mini dibutuhkan investasi sekitar Rp200 miliar. Dengan kapasitas produksi 2.000 hingga 5.000 barrel per oil day,” ujarnya.

Nasir Day tercatat sebagai pengurus di KADIN Riau ini mengatakan, kebutuhan atau mengenai ketersediaannya bahan baku kilang minyak mini tersebut, tentu saja ini mencukupi. Dikarena saat ini di Riau setidaknya ada 7 operator minyak, yang diketahui rata-rata untuk produksi itu lebih dari 190 ribu barrel per oil day.

“Dengan produksi yang mencapai 190 ribu barel per hari ini, masa iya operator tersebut, tidak mau memberikan 2.000 sampai 5.000 barel untuk kilang minyak mini ini sebagai bahan bakunya.” sebut Nasir Day. Apalagi ungkapnya telah ada ketentuan Participating interest (PI) 10 persen didapatkan untuk provinsi ini.

Jadi lanjutnya, diharapkan gagasan dari pembangunan kilang minyak mini dapat dukungan bersama. Sehingga, ke depan tidak ada lagi istilah kelangkaanya BBM di Provinsi Riau. Karena rasanya sangat ironis melihat kondisi Provinsi Riau saat ini di atas minyak, di bawah minyak, tapi masyarakat susah dapatkan minyak. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.