Taipei Sebut China Sedang Cari Alasan untuk Serang Taiwan

0 128

 

DERAKPOST.COM – Taiwan yakin China sedang mencari-cari “dalih melancarkan serangan” terhadap negaranya di masa depan.

Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan ancaman militer China saat ini menjadi lebih serius dan bertambah lima kali lipat setelah lawatan sejumlah pejabat Amerika Serikat, termasuk Ketua DPR Nancy Pelosi, ke Taipei pada Agustus lalu.

“Dan kami cukup yakin bahwa China mungkin ingin menggunakan dalih lain untuk melatih serangan mereka di masa depan terhadap Taiwan. Jadi ini adalah ancaman militer terhadap Taiwan,” ujar Wu dalam wawancara eksklusif dengan The Guardian yang dikutip Senin (12/12/2022).

Sejak China dibuat marah gegara lawatan Pelosi, pemerintahan Xi Jinping terus melancarkan provokasi militer dengan mengirimkan puluhan jet tempur hingga kapal perang ke dekat Taiwan. China juga sempat menggelar latihan militer besar-besaran di sekeliling wilayah Taiwan sebagai bentuk amarah Beijing atas lawatan Pelosi yang dianggap bentuk dukungan AS terhadap kemerdekaan Taiwan.

Wu menuturkan tidak hanya manuver provokasi militer, tapi “kombinasi tekanan” seperti sanksi ekonomi, serangan siber, perang kognitif, dan hukuman diplomatik dari China juga membuat Taiwan semakin terisolasi secara internasional.

Selain itu, jalur komunikasi China-Taiwan juga semakin berkurang terutama sejak Presiden China Xi Jinping mengamankan periode ketiganya dalam Kongres Partai Komunis pada Oktober lalu.

Wu mengatakan Taiwan sebelumnya mempertahankan beberapa jalur komunikasi melalui pebisnis dan akademisi Taiwan yang memiliki “hubungan baik dengan China”.

Dikutip dari republika.co.id. Tetapi, sejak Xi terpilih lagi menjadi Sekjen Partai Komunis dan Presiden China pada Oktober lalu, Wu menuturkan telah terjadi pembersihan besar-besaran di jajaran partai dan pemerintah. Pintu-pintu dialog China-Taiwan juga telah ditutup.

“Itu karena sistem pemerintahan China yang begitu otoriter. Ini tidak seperti dulu ketika akademisi biasa dapat menulis rekomendasi kepada pemerintah pusat dan dapat menghubungi pembuat keputusan utama dan memberi tahu kami apa pemikiran para pemimpin puncak, hal-hal seperti itu,” katanya. **Rul

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.