Tak Sengaja Injak Tombol Penghidup, Pekerja PHR Alami Luka Kaki
DERAKPOST.COM – Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengaku manajemen Berkat Karunia Phala (BKP) ini telah dipanggil sekaligus diperingatkanya. Terkait pekerja mealami kecelakaan kerja di 7E Yard PHR, di Kecamatan Minas, Siak pada Jumat (2/6/2023).
“PHR saat itu juga meminta agar PT BKP memastikanya penanganan dan perlindungan terhadap pekerjanya itu dilakukan dengan baik, hingga pulih,” ujar Corporate Secretary PT PHR Rudi Ariffianto pada hari Senin (5/6/2023), dikutip dari isafetymagazine.com
Pekerja mengalami kecelakaan kerja adalah operator forkflif BKP bernama Gernot. Dia masih berstatus kontrak di perusahaan tersebut yang merupakan mitra PHR disaat ini bergerak di bidang pemeliharaan. Insiden dialami berupa luka kaki bagian belakang terkoyak dan banyak mengeluarkan darah segar.
Luka ini, ditangani dengan sebanyak delapan jahitan oleh tenaga kesehatan (nakes) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Minas. “Infomya dibawa ke Puskesmas Minas, kalau kecelakaan kerja seperti ini gak bisa mereka layani. Saya disuruh ke tempat lain,” ucapnya.
Gernot mengakui, disaat ini kondisinya masih sangat sulit berjalan. Luka di kaki bagian belakang terasa berdenyut. Dan terpaksa jalan pincang. Hanya ditopang satu kaki yang sehat. Katanya, kronologi insiden ketika diminta memotong kayu menggunakan mesin gerinda. Tapi saat dia sedang berjalan mundur, ternyata di belakangnya terdapat mesin gerinda.
“Saat itu saya sedang berjalan mundur, ternyata di belakangnya terdapat mesin gerinda. Maka, saya pun tidak sengaja menginjak tombol penghidup, hingga mesin itu berputar kencang mehantam sisi belakang kaki saya. Sebenarnya ini, saya operator forklif. Tapi karena belum ada kerjaan, saya ini diminta memotong kayu pakai gerinda,” ujarnya.
Kemudian, Gernot sebut dibawa atasan dan rekannya ke Puskesmas Minas, dan yang heran mengapa saat di perjalanan, seragam kerja perusahaannya disuruh untuk dibuka oleh atasanya. Begitu hal yang sama, dilakukan rekan pengantar ke Puskesmas itu mengganti pakaian seragam dengan busana biasa.
“Saya disuruh ganti baju. Katanya biar jangan malu perusahaan. Juga berobat tidak memakai kartu kepesertaan BPJS Kesehatan dari BKP. Yang infonya, saat ini fasilitas kartu masih diurus pihaknya perusahaan, sehingga masih memakai kepesertaan di perusahaan lainnya, di Batam. Saya sudah sering tanya. Tetapi
masih sedang diurus,” katanya. **Rul