DERAKPOST.COM – Presiden terlama berkuasa di dunia yaitu Teodoro Obiang dari negara Guinea Khatulistiwa akan kembali maju sebagai calon presiden pada pemilu November mendatang. Demikian diumumkan partai Obiang Jumat lalu. Jika dia kembali terpilih maka dia akan berkuasa hingga 43 tahun sejak 1979. Obiang menjadi presiden setelah peristiwa kudeta di tahun itu.
Organisasi pembela hak asasi dan sejumlah negara barat menyebut, selama berkuasa, Obiang, 80 tahun, kerap terjadi penyiksaan terhadap kaum oposisi, pemilu yang direkayasa dan korupsi. Namun Obiang membantah semua tuduhan itu.
Laman Reuters melaporkan, di bawah kekuasaannya, negara di Afrika Barat itu menjadi semakin tertutup dan bergantung dengan minyak dan gas. Sekitar tiga perempat pendapatan negara berasal dari minyak dan gas. Uang di negara itu hanya berputar di kalangan yang dekat dengan lingkaran presiden sementara mayoritas penduduk hidup dalam kemiskinan, kata organisasi hak asasi.
Putranya yang adalah wakil presiden, Teodora Nguema Obiang Mangue, dikenal suka berpesta, mengoleksi mobil sport, perhiasan, dan sempat didakwa penggelapan uang oleh pengadilan Prancis pada 2020, mengatakan di Twitter Jumat lalu, ayahnya kembali dicalonkan sebagai presiden karena “memiliki karisma, kepemimpinan, dan pengalaman politik.”
Dikutip dari merdeka.com. Periode kepemimpinan berikutnya akan penuh dengan tantangan. Ekonomi sempat jatuh lantaran Covid-19 dan anjloknya harga minyak, meski perang di Ukraina membuat kebutuhan minyak dan gas dari negara selain Rusia bisa membantu pertumbuhan ekonomi.
Selain itu kemiskinan juga masih merajalela. Peristiwa serangkaian ledakan di barak militer yang menghancurkan sebagian wilayah kota pesisir Bata tahun lalu menewaskan sekitar 100 orang dan membuat Spanyol sebagai bekas negara jajahan memberikan bantuan.