Tiga Alat Berat dan Operator Ditangkap Polhut DLHK Riau Saat Rambah Hutan di Desa Sahilan Darussalam

0 198

 

DERAKPOST.COM – Nekat merambah di kawasan hutan, berada di Desa Sahilan Darussalam, Kecamatan Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar. Akhirnya tiga unit alat berat ekskavator beserta operator ditangkap Satuan Polisi Kehutanan (Polhut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau.

“Iya, kami berhasil mengamankan tiga operator alat berat yang sedang merambah hutan kemarin sekitar pukul 13.00 WIB,” kata Kepala DLHK Riau, Mamun Murod didampingi Kabid Penaatan dan Penataan Kawasan Hutan, Alwamen, Ahad (16/7/2023). Tambahnya, ketiga operator diamankan itu berinisial, UJ, SP dan SH. Ketiganya diketahui bukan warga tempatan.

Dia mengatakan, penangkapan alat berat tersebut berawal ketika pihaknya mendapat informasi dari masyarakat, bahwa telah terjadi pembukaan lahan di kawasan hutan. Diketahui, kawasan itu seluas 2.942 hektare hak pengelolaanya diberikan Menteri Kehutanan (Menhut) RI kepada Lembaga Pengelola Hutan Desa Kenegerian Gunung Sahilan.

“Selanjutnya, kami lakukan penyelidikan di lapangan. Ternyata memang benar, ada alat berat yang sedang membuka lahan di kawasan hutan,” ujarnya yang dikutip dari Cakaplah.com. Kemudian, lanjut Murod, Polhut langsung amankan seorang operator dan beserta satu unit ekskavator. Petugas kembali menyisir lokasi itu dan kembali menemukan dua operator berikut alat berat.

Jadi sambungnya, jarak antara TKP yanh pertama dan kedua itu tidak jauh. Mereka ditemukan saat membuka lahan diduga untuk perkebunan sawit. Ungkap dia, tiga alat berat ekskavator merek Hitachi, Sumitomo dan Komatsu itu telah diamankan di Kantor Satpolhut DLHK Riau di Jalan Dahlia Pekanbaru. Saat ini, penyidik sedang memeriksa intensif ketiga operator.

“Dengan ancaman pidana penjara paling singkat tiga tahun dan paling lama 10 tahun. Atau pidana denda paling sedikit Rp1,5 miliar dan paling banyak Rp5 miliar,” tukasnya. Tapi sambungnya saat ini pihaknya belum mengetahui siapa dalang atau pemilik alat berat itu. Sekarang penyidik memeriksa intensif ketiga operator tersebut. **Rul

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.