Tolak Siska Noviani sebagai Plt Kepala SDN 105 Pekanbaru, Guru Mogok Mengajar

0 204

 

PEKANBARU, Derakpost.com – Pasca libur sekolah, dihari pertama ini masuk sekolah, Senin (11/7/2022) pagi. Guru SDN 105 Pekanbaru, berada Jalan HR Soebrantas, Panam, melakukan mogok mengajar.

Informasinya, mogok mengajar tersebut dilakukan puluhan guru, karena menolak Tety Siska Noviani sebagai Plt Kepala SDN 105 Pekanbaru baru saja dilantik pada hari Jumat (8/7/2022) pekan lalu. Menolak yang dikarena sistem monarki. Bahkan ada spanduk terpampang.

Dari pantauan awak media ini, aksi yang dilakukan para guru itu berjalan dengan damai. Tetapi dengan adanya kondisi ini membuat para orang tua dan siswa, jadi kebingungan. Sebab hingga jam masuk belajar, tidak ada juga kepastianya yang sehingga orang tua jadi bingung.

Terlihat hingga pukul 7.30 WIB tidak ada tanda-tanda itu akan masuk kelas. Para siswa pun hanya berkumpul di lapangan sekolah. “Tadi pagi-pagi datang antar ke sekolah. Ternyata, gurunya pada mogok mengajar,” ujar Nita, salah seorang wali murid, kepada wartawan.

Di pagar tampak spanduk dibentangkan di depan dinding sekolah. Sehingga, hal itu diketahui penyebab penolakanya Plt Kepala SDN 105 Pekanbaru. Itu disebab Plt Kepsek Tety Siska Noviani ini adalah anak kandung dari Kepala Sekolah yang lama, Nurhasni baru saja pensiun.

Berikut bunyi penolakan Guru-guru SDN 105 Pekanbaru terhadap Plt Kepsek.

“Kami Guru SD Negeri 105 Pekanbaru menolak Tety Siska Noviani sebagai Plt di SD Negeri 105 karena kami tidak ingin sistem monarki di lingkungan SDN 105. Sekolah adalah fasilitas umum bukan milik keluarga yang bisa diwariskan turun temurun

Ada apa dengan Dinas Pendidikan? Sejak awal kami sudah melakukan penolakan dengan cara kedinasan namun tidak ada tindakan dan malah mengangkat Tety Siska Noviani sebagai Plt Kepsek di SDN 105 Pekanbaru.

Kami guru-guru di SDN 105 Pekanbaru menolak Tety Siska Noviani sebagai Plt Kepsek 105 Pekanbaru yang dilantik oleh Dinas Pendidikan Pekanbaru.

Jangan salahkan kami bertindak sebab Disdik Pekanbaru tidak mendengarkan aspirasi kami. Kami tidak ingin datang ke sekolah dengan rasa ketidaknyamanan. **Fri

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.