DERAKPOST.COM – Provinsi Riau dilanda bencana banjir semakin meluas, diakibat tingginya intensitas hujan. Tidak kurang ada tujuh kabupaten/kota di Provinsi Riau tersebut mendeklarasi pada status siaga darurat banjir sebagai respons terhadap cuaca ekstrem dan daerah-daerah yang sudah terendam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) M Edy Afrizal, dalam konferensi pada Kamis (28/12/2023), mengungkapkan bahwa awalnya hanya empat kabupaten/kota yang menyatakan siaga darurat, yaitu Pekanbaru, Kampar, Rokan Hulu (Rohul), dan Bengkalis. Namun, kini jumlahnya meningkat menjadi tujuh.
“Sebelumnya ada empat kabupaten/kota yang menetapkan status siaga darurat banjir, itu yang menjadi dasar kami untuk menetapkan status tingkat provinsi,” ujar Edy Afrizal kepada wartawan.
Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Pelalawan, dan Kuantan Singingi (Kuansing) merupakan tambahan daerah yang turut menyatakan siaga darurat. Informasi juga menunjukkan bahwa Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) kemungkinan akan menyusul langkah serupa.
Dalam upaya penanganan, Edy Afrizal mengungkapkan bahwa empat daerah yang dilanda banjir telah mengajukan permohonan bantuan logistik kepada Pemerintah Provinsi Riau. Kuansing, Bengkalis, Rohul, dan Kampar menjadi daerah yang sudah menerima bantuan berupa makanan, seperti gula, sarden, minyak goreng, selimut, kain sarung, terpal, tikar, dan sabun.
Pemprov Riau secara resmi menetapkan status siaga darurat bencana banjir, tanah longsor, dan puting beliung. Status ini berlaku sejak 22 Desember 2023 hingga 31 Januari 2024, dengan pertimbangan daerah-daerah di Riau yang telah mendeklarasikan siaga darurat. (Rul)