Ungkap Penyebab Keracunan Siswa SDN 002 Terpadu di Kampar, Puskesmas Kuok Kirim Sampel ke BPOM

0 125

DERAKPOST.COM – Menindaklanjut akan halnya kasus keracunan makanan dialami siswa SDN 002 Terpadu Kuok, Kabupaten Kampar, Rabu (30/10/2024). Saat ini, dari Puskesmas Kuok itu mengambil langkah awal dalam menyelidiki.

Diketahui, kejadian ini tercatat menimpa total menjadi sembilan orang siswa yang mengalami gejala pusing, mual, muntah, dan sesak napas setelah mengonsumsi jajanan yang dibawa dari luar sekolah.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Diskes Kampar, Haryanto saat dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya telah menerima laporan awal dari Plt Kepala Puskesmas Kuok, dr Rita Anggraini, terkait hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) yang dilakukan setelah kejadian.

Insiden ini katanya, berawal saat seorang siswa membeli jajanan dari kedai di depan Masjid Al Itihadi Pasar Kuok pada Selasa (29/10/2024) malam, yakni sepulang dari kegiatan mengaji. Keesokan hari makanan tersebut dibawa ke sekolah dan dibagikan kepada teman-temannya.

“Sebelum hal kegiatan belajar-mengajar dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu
anak-anak sudah mulai memakan jajanan tersebut. Gejala pertama dialami seorang siswa yang mengalami muntah sebanyak dua kali pada pukul 07.45 WIB. Menyusul kemudian, sembilan siswa lainya,” ujarnya.

Para siswa sempat dirawat di Unit Kesehatan Sekolah (UKS), di mana mereka diberikan minyak angin dan Bodrexin untuk meredakan keluhan. Namun, gejala pusing dan sesak napas tetap berlanjut, sehingga para siswa kemudian dibawa ke Puskesmas Kuok.

Puskesmas Kuok telah melakukan PE untuk mengetahui penyebab pasti dari keracunan ini, termasuk pengambilan sampel makanan yang diduga menjadi sumber keracunan.

“Penanganan di Puskesmas berupa therapy obat dan observasi,” kata Haryanto. Katanya, setelah mendapatkan penanganan awal, seluruh siswa sudah diperbolehkan pulang dan diberi obat untuk dikonsumsi di rumah, berupa Paracetamol dan Domperidone.

Selain itu, Haryanto menambahkan, sampel makanan yang dikonsumsi para siswa telah dikirimkan ke Laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Pekanbaru untuk diuji lebih lanjut. (Muthia)

derakpost

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.