Viral Foto Balita di Pekanbaru Diduga Terkena Cacar Monyet, tapi Kadinkes Pastikan Tidak Ada

0 767

 

DERAKPOST.COM – Kasus cacar monyet dikabarkan ada di Pekanbaru. Itu terlihat viral foto balita ini, diduga terkena cacar monyet. Tetapi, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan tidak ada.

Bahkan menyebutkan, Kota Pekanbaru bebas dari kasus cacar monyet atau itu disebut monkeypox. Pasalnya, penyakit kulit akibat virus langka ini terakhir yang dilaporkan terkonfirmasi ada di Jakarta, dengan penderita ini mencapai puluhan orang.

Di Pekanbaru diketahui belakangan ini ramai beredar di Whatsapp Grup terkait seorang balita, yang bermukim di Jalan Gunung Agung, Kelurahan Sekip diduga terpapar cacar monyet. Beredar foto itu yang memperlihatkan pada bagian siku balita tersebut terdapat ruam dan bintik merah seperti penyakit cacar.

Meskipun, Pekanbaru masih aman dari penyakit tersebut, Dinkes Pekanbaru ini tetap mengimbau masyarakat waspada.
“Insha Allah, di Pekanbaru masih aman. Belum ada laporan yang terpapar virus cacar monyet ini,” ungkap Zaini Rizaldy Saragih, Kamis (16/11/2023).

Terkait adanya kondisi tersebut, Zaini menampik bahwa itu bukan merupakan penyakit cacar monyet. Tetapi pihaknya tetap melakukan pemantauan terhadap balita tersebut terkait penyakit apa yang sedang dialaminya.

“Kami akan lacak. Tapi sampai sekarang belum ada laporan yang terkonfirmasi terkait penyakit tersebut,” katanya. Hal itu, Zaini mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan itu pola hidup bersih untuk mengantisipasi penularan virus monkeypox ini.

Karena penularan virus itu bisa melalui kontak fisik orang yang terkena penyakit tersebut. Sebutnya, dengan pola hidup bersih dan sehat harus dilakukan. Sering cuci tangan pakai sabun di air yang mengalir.

Ia juga nentebut, masyarakat bisa mewaspadai sejumlah gejala virus cacar monyet. Gejala tersebut di antaranya muncul ruam di muka, tangan, genital hingga kaki.

Mereka yang mengalami ruam di bagian tangan mesti mewaspadai penularan cacar monyet. Apalagi saat pasien juga mengalami demam serta pembesaran kelenjar getah bening.

“Ruam itu disekujur tubuh, biasanya diikuti demam. Ada juga pembengkakan kelenjar getah bening,” ungkapnya.

Penularan cacar monyet lewat virus ini harus diwaspadai karena belum ada obat maupun terapi spesifiknya. Namun, dikatakan Zaini, ada kemungkinan bisa sembuh dua hingga tiga minggu.

Masyarakat bisa mengantisipasi penularan dari udara dengan mengenakan masker. Menurutnya, virus tersebut bisa menular lewat udara dari pasien yang mengidap cacar monyet. **Rza

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.