DERAKPOST.COM – Ada sembilan siswa SDN 002 Terpadu, Kecamatan Kuok yang disaat ini diduga keracunan makanan usai konsumsi jajanan dibeli di sekitar sekolah, Rabu (30/10/2024).
Para siswa itu dengan muntah, sakit perut, bahkan juga hingga sesak napas sehingga harus mendapatkan perawatan salah satu Puskesmas Kuok. Kejadian bermula ketika siswa/i dari kelas I dan III, yang tunjukkan gejala keracunan saat jam pelajaran.
Kapolsek Bangkinang Barat, Iptu Rian Onel mengatakan, sembilan siswa berinisial Li, Ti, Na, Az, Ak, Nd, Nb, Ni dan Al, semuanya berusia sembilan tahun, mengalami gejala tersebut. “Rata-rata mereka muntah, serta mengalami sakit perut,” ujar Iptu Rian.
Ia menambahkan, beberapa siswa awalnya mengalami pusing dan mual, namun gejala semakin memburuk hingga menyebabkan beberapa dari mereka sesak napas. Sebut dia, siswa/i tersebut sempat mendapatkan pertolongan Unit Kesehatan Sekolah.
“Saat awal kejadian itu, siswa/i di SDN 002 Terpadu tersebut. Namun itu, kondisi yang memburuk, maka memaksa pihak sekolah membawa mereka pada Puskesmas Kuok tersebut untuk kelanjutan,” sebutnya.
Setibanya di Puskesmas, para siswa/i juga langsung mendapat penangananya medis dan diobservasi selama satu jam sebelum diperbolehkan pulang. Artinya untuk saat sekarang ini sudah pulang semuanya.
Berdasarkan hasil penelusurannya media ini, dugaan awal keracunan ini berasal dari makanan dikonsumsi siswa/i tersebut. Hal itu dilaporkan beberapa siswa ini membeli jajanan yang dari teman sekelasnya.
Jajanan itu, menurut informasi dari Kepala Sekolah SDN 002 Terpadu Nur Afrida yang dibawa dari rumah dan awalnya dibeli dari Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA). Yakni, kata Rian, itu informasi dari sekolah.
“Yaitu, makanan itu dibeli sewaktu siswa berada di MDA, kemudian juga dibawa ke sekolah dan dijual kembali kepada teman sekelasnya. Ini dugaan sementara,” terang Rian mengutip keterangan sekolah.
Pihak kepolisian bersama Diskes Kampar berencana melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap makanan yang diduga jadi penyebab keracunan untuk memastikanya akan keamanan pangan di sekolah. (Muthia)