DERAKPOST.COM – Warga resahkan akan adanya bau limbah menyengat dan warga pinta dinas lingkungan hidup kabupaten Rokan Hilir,untuk dapat menindak lanjuti nya karena sudah meresahkan menggangu rasa kenyamanan hidup yang berdampak dengan pencemaran lingkungan.
Pabrik PT Tian yang bergerak di bidang mengelola buah tandan segar (TBS) sawit yang beroperasi di kecamatan balai jaya, kabupaten rokan hilir, kini menjadi sorotan di tengah ā tengah masyarakat karena rasa bau limbah sangat menyengat dan pekat sangat terasa di penciuman di hidung, sehingga menjadi menggangu ketenagan dan kenyamanan di saat beristirahat dan santai bersama keluarga.
Salah satu warga menyebut hal ini bukan lagi berdampak ke pencemaran lingkungan, bahkan sampai terancam nya dengan kelancaran ekonomi kami,lalat pun semakin banyak āucap seorang warga yang enggan di sebut nama nya.
Pasal nya, jelas orang tidak sukak lagi duduk di warung kami, karena menahan bauk tak sedap sangat terasa menembus ke penciuman .oleh karena nya, tentu masyarakat yang singgah yang membeli dagangan kami tidak merasa nyaman ā Jelas warga.
Warga menjelaskan kepada awak media tolong lah agar bau limbah ini dapat di atasi oleh pemerintah agar dinas lingkungan hidup dapat menindak lanjuti persoalan ini ungkap warga kepada awak media ini.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Balai Jaya M. Pauzan, SPT menjelaskan kepada awak media, keluhan bauk limbah tersebut bukan hanya warga KM 39 aja, juga dengan keluhan yang sama masyarakat lainnya.
Lanjut camat Balai Jaya menambahkan saat di konfirmasi lewat pesan whatsapp nya, bahwa bau limbah yang menyengat tersebut juga di alami masyarakat saya yang berdomisili di simpang Kencana dalam pak, terang camat sekali lagi. Dan saya juga berharap agar dinas lingkungan hidup dapat menyelesaikan atas keluhan masyarakat yang berdampak bau limbah tersebut, seraya menutup pesan whatsapp nya.
Atas dari keluhan masyarakat lingkungan,awak media mengkonfirmasi langsung kepada salah satu staf KTU,PT Tian namun tidak ada tanggapan atau respon atas keluhan dari masyarakat setempat, sehingga berita ini terbit. (Khairul)