Wow…. Begini Rupanya Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru – Padang

0 296

 

DERAKPOST.COM – Ternyata dalam hal pembangunannya Jalan Tol Pekanbaru – Padang membuahkan catatan. Karena, pembangunan ini jalan berliku. Bahkan, diprediksi nantinya Sirip Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) adalah sepanjang 254 kilometer (Km) itu, tampaknya tak akan tuntas hingga 2024.

Pemerintah pun dikabarkan menyiapkan skenario tahap I sebagai skala prioritas beroperasional 3 seksi dari total 6 seksi jalan berliku mendaki gunung melewati lembah menembus bukit barisan ini. Hal inipun hingga berakhirnya masa jabatan Jokowi. Sisanya itu masuk tahap II yang mungkin dilanjutkan atau tidak.

Overpass, yang membentang di Rimbo Panjang menjadi pemandangan baru bagi pengendara itu yang melintas dari Pekanbaru menuju Danau Bingkuang, Kampar, atau sebaliknya di jalan lurus batas kota tersebut sejak medio 2022 ini. Tampak halnya pekerja proyek dan kendaraan truk pengaduk semen yang beraktivitas.

Tapi tepat di bawah overpass, pada sisi kanan dari Pekanbaru, itu tertulis besar Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang yang sebelum pos penjagaan, yang kini akses masuknya masih ditutup untuk umum. Meskipun begitu, sesekali terlihat ada kendaraan roda empat dan roda dua yang melintas ke luar maupun masuk ke jalan tol tersebut.

Mereka adalah pekerja dan bagian dari pelaksana pekerjaan pembangunan itu yang juga terlihat dari jalan nasional ini merupakan Sta 9.100 dari rangkaiannya jalan tol itu sepanjang 40 km. Artinya ini dari Sta 9.100 hingga Sta 40.00 tersebut pada pekerjaan fisik ruas jalan tol sudah tuntas. Bahkan sempat beroperasional menyambut arus mudik dan arus balik 2022 lalu.

Diketahui kala itu, selama dua pekan, dari pagi hingga petang ratusan ribu kendaraan lewat ketika itu. Sekitar 31 kilometer dari Sta 9.100 hingga Sta 40.00 ini pula sudah mengantongi uji laik fungsi dari pihaknya Kementerian Perhubungan dan mengantongi uji laik operasional dari Kementrian PUPR.

Dengan demikian itu, dari Sta 9.100 ke bawah, hingga gerbang tol, masih ada pekerjaan fisik yang belum tuntas dan masih terus digesa. Jika sudah tuntas, posisi gerbang tol nanti berada di sisi kiri jalan, kalau dari ruas jalan nasional Pekanbaru – Bangkinang yaitu di Rimbo Panjang. Dari dari Sta 0.00 hingga 9.00 masih ada beberapa pekerjaanya harus dilaksanakan.

Diketahui bahwa, Sta merupakan tanda yang digunakan dalam proses pekerjaan ini biasa dijumpa pada patok-patok yang dipasang di jalan atau lokasi tertentu itu sebagai penomoran panjang jalan. Yang juga, penentuan jarak yang pengukuran dimulai dari titik awal. Dan juga, merupa jarak langsung yang diukur dimulai dari titik awal hingga titik hendak ditentukan stasiunnya.

Penggunaannya itu berubah ketika ruas jalan tol sudah beroperasi yakni menjadi km atau kilometer. “Sekarang, halnya ke Bangkinang banyak titik macet. Dimana ada buka tutup pekerjaan. Jadi itu, bisa lebih 3 jam kalau kita dari Pekanbaru ke Bangkinang,” ungkap warga Pekanbaru Kurniawan pada pertengahannya bulan September lalu.

Kurniawan ini mengeluhkan kemacetan ruas jalan tersebut yang memang dari dulu terdapat titik-titik keramaian, yang menyebabkan kemacetan. Utamanya di beberapa pasar tradisional aktivitasnya itu berada di tepi jalan lintas. Sekarang, sejak pertengahan 2022 ini, kondisinya diperparah adanya perbaikan ruas jalan nasional tersebut.

Hal melintas jalan nasional Pekanbaru – Bangkinang. Dengan bertolak dari Kota Bangkinang sekitar pukul 19.00 WIB, terdapat beberapa titik kemacetan dan antrean panjang. Seperti di daerah Air Tiris, Kampa, dan Danau Bingkuang. Alhasil, perjalanan biasanya menempuh waktu kurang 2 jam akhirnya molor.

Untuk diketahui, belum rampungnya Sta 0.00 hingga 9.100, tapi Jalan Tol sudah siap beroperasional sementara ini baru sepanjang 31 km. Sembari menanti hal tuntasnya persoalan berliku yang melilit di sisa 9 km, meskipun 3 km itu sudah mulai di-rigid pavement. Dengan begitu, kalau gerbang Tol Pekanbaru beroperasi sebelum berakhirnya 2022 ini.

Maka dipastikan hanya menggunakan single gate. Yakni lokasinya di gerbang Bangkinang yang termasuk lokasi pada pembayaran disaat ke luar atau masuk dari sisi Bangkinang. Sementara di sisi Pekanbaru tidak dikenakan biaya. Tapi, kapan akan diresmikan Presiden Joko Widodo? Meskipun sudah pernah di uji coba dan mengantongi berbagai lisensi kelaikan.

Terkait akan diresmikan, dikata Project Director Tol Pekanbaru-Bangkinang PT Hutama Karya Bambang Eko, bahwasa untuk operasional tentunya menunggu Keputusan Menteri (Kepmen) PUPR RI dan izin dari Presiden RI Joko Widodo. “Kalau kita, ini minta segera diresmikan kemudian dioperasionalkan. Karena kan sudah siap semua,” katanya.

Hal itu, disampaikan kepada wartawan, saat berbincang beberapa hari lalu. Dia mengatakan, kesiapan dimaksud selain sudah uji coba, pihaknya mengantongi laik fungsi dari Kemenhub RI dan laik operasional dari PUPR. Pada Jalan Tol terdapat satu gerbang tol, dan eatu rest area, dengan lama pekerjaan sekitar 1,5 tahun dan melibatkan 500 pekerja.

Rambu dan segala kelengkapannya juga sudah disiapkan eepanjang jalan bebas hambatan yang membelah kebun-kebun sawit ini. Sebagaimana diketahui, untuk Sta 0-9 yang menjadi bagianya ruas Tol Pekanbaru – Bangkinang, atau ada 9 km lagi yang belum tuntas? Ini kendala apa sebenarnya yang terjadi di lapangan ?

Dikatakan Bambang Eko, bahwa dengan menerapkan ada satu gerbang di pintu Bangkinang, maka kekuranganya 9 km yang sedang diselesaikan merupakan bagian yang akan terkoneksi dari ruas Jalan Tol Pekanbaru-Dumai dan hingga Pekanbaru-Rengat nantinya. Tanpa ada yang harus keluar pintu tol atau ke jalan nasional.

“Jadi persoalannya pada pembebasan tanah awalnya. Itu yang utama. Ketika lahan bebas, maka konstruksi lancar. Di mana ada tanah kehutanan mengharus
ada pelepasan lahan dulu. Jadi, panjang 40 km, yang sudah tuntas 31 km. Sisa 9 km, sudah pekerjaan 3 km, dan tinggal 6 km itu daerah tanah kehutanan,” beber Bambang Eko.

Bambang Eko mengatakan, yang secara keseluruhan untuk dari status lahan Tol Pekanbaru – Bangkinang sekarang telah 86 persen. Jika sisa 6 km dimaksud itu selesai sekarang, maka pada Desember 2022, akan selesai 40 km. Karena, untuk konstruksi fisik itu sesuai pembebasan lahan yang klir akan mengikuti dengan pekerjaan di lapangan.

Hutama Karya dari selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ini ditugas pemerintah menyambungkan ruas JTTS pun sudah mengkomunikasikan ini kepada seluruh pihak terkait perihal sisa 6 km lahan itu. “Atas masalah ini, di kehutanan itu ada tanah bersertifikat miliknya masyarakat. Maka, harus dilepaskan dari kehutanan dengan PUPR, dan kemudian dari PUPR dengan masyarakat ini nanti untuk ganti rugi,” ungkapnya.

Diakuinya, secara menyeluruh pekerjaan ruas tol di Riau sudah berjalan kondusif. Bahkan pemda juga intensif membantu beberapa hal berkaitan dengan kendala di lapangan. Namun harapan tentu bisa segera untuk yang 31 km sudah selesai ini karena memang dapat memangkas waktu tempuh dari di atas 2 jam kalau lewat jalan utama ini menjadi kira-kira 20-25 menit.

Sementara itu, pihak Branch Manager Tol Pekanbaru – Dumai AA GD Indrayana yang juga nantinya akan menggawangi ruas Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang jika sudah beroperasional menyatakan timnya sudah disiapkan. Di mana, akan terdapat 106 personel ditempatkan di lokasi proyek tersebut, berikut juga 22 kendaraan operasional dan lainnya.

“Persiapannya operasi untuk 31 km ini sudah disiapkan, baik sarana prasarana, peralatan, serta sumber daya manusia. Jadi kami dari tim operasional dan juga pemeliharaan stand by. Jika diresmikan dan beroperasi, semua sudah siap,” kata Indrayana ditemui wartawan Riau Pos di Gerbang Tol Bangkinang, dihari Selasa (20/9/2022).

Jalan Tol Pekanbaru – Padang seksi VI Pekanbaru – Bangkinang ini lyang sudah dikerjakan dan telah dilewati kendaraan pada arus mudik 2022 diharapkan dapat segera dioperasikan terlebih dahulu. Hal ini juga sembari menanti pekerjaan ruas jalan selanjutnya itu, yakni Bangkinang – Pangkalan yang semula seksi V ini telah direncanakan sepanjang 56 km. **Rul

 

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.