DERAKPOST.COM – Seratusan massa aksi tergabung di elemen masyarakat buruh melakukan aksi di Kantor DPRD Riau. Akhirnya itu satu jam sampaikan orasi di depan gerbang. Baru ini dijamin anggota DPRD Riau Mardianto Manan, dengan kawalan aparat kepolisian.
Dengan hanya satu orang menemui itu, membuat massa aksi kecewa. Dengan diberi penjelasan, bahwa kini anggota DPRD Riau tidak ada ditempat, akhirnya diterima kehadiranya Mardianto Manan ditengah-tengah massa aksi. “Kemana yang lain. Kenapa itu, hanya satu orang datang,” kata Erik Suryadi.
Ketua Exco Partai Buruh Provinsi Riau Erik Suryadi ini mengakan, padahal ada 65 anggota dari berbagai partai sebagai wakil rakyat. Artinya disini, memang tak ada kepedulian dari anggota DPRD Riau dalam hal ini. Setelah sempat berseteru, akhirnya Mardianto ini mengajak sekitar 10 perwakilan itu masuk dalam ruangan medium DPRD Riau.
Dalam kesempatan itu, Erik Suryadi juga mengatakan, bahwa kedatanganya dari massa aksi buruh ini ingin pihak DPRD Riau menjalankan fungsi serta regulasi. Artinya inikan sebut Erik Suryadi, DPRD harus pro rakyat, juga harus tolak BBM naik. Sebab, belum saatnya BBM naik dalam kondisi ekonomi masih sulit.
“Akibat kenaikan BBM ini semua jadi naik. Semua harga jadi tidak stabil, yang paling parah buruh. Buruh merasakan dampak itu semua. Makin banyak rakyat jadi miskin. Dengan kenaikan BBM, masyarakat menengah itu bisa jadi miskin,” kata dia.
Diketahui dalam kesempatan itu dikata Erik Suryadi ada empat tuntutanya para pengunjuk rasa ini. Yakni menolak akan kenaikan harga BBM, menolak Omnibus Law, naikkan UMK 2023 itu sebesar 13 persen, dan juga laksanakan reformasi agraria wujud kedaulatan pangan. **Rul