JAKARTA, Derakpost.com- Setakat ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, memastikan hingga akhir tahun 2022 mendatang, tidak akan ada kenaikan harga pupuk bersubsidi untuk di Indonesia. Kendati harga dari pupuk di pasar dunia itu mengalami kenaikan hingga 3 kali lipat.
“Kita sepakat untuk terus menahan kondisi itu (harga pupuk), diharapkan ini bisa dilakukan terus. Sehingga, kendati harga pupuk naik di luar negri, tetap kita berharap untuk Indonesia kita bisa tahan sampai selesai tahun ini,” ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Senin (11/4/2022) di Gedung Parlemen Jakarta.
Dikatakannya, akibat kenaikan harga pupuk di pasar dunia yang mencapai 3 kali lipat, saat ini ketersediaan komoditas pupuk subsidi di Indonesia juga sangat terbatas yakni hanya terdiri dari 2 komoditas saja. Yaitu pupuk subsidi jenis NPK dan pupuk subsidi jenis Urea.
“Yang ada tinggal dua jenis yaitu NPK dengan Urea dan harganya di pasar dunia naik 3 kali lipat,” ungkapnya dilansir suara.com. Sementara untuk keberadaan dari pupuk subsidi jenis SP-36 dan ZA, dipastikan saat ini sudah tidak tersedia.
Sedangkan sebagai upaya untuk menjaga ketersediaan pupuk Urea dan NPK subsidi, dirinya mengungkapkan Kementerian Pertanian telah mendorong perusahaan Pupuk Indonesia untuk tetap melakukan produksi dengan pengembangan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan langkah itu diambil setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya untuk menjaga ketersediaan pupuk dalam negeri seiring dengan reli kenaikan harga di pasar internasional.
“Bapak presiden meminta perhatian kenaikan harga pupuk karena pupuk juga naik dan dilihat dari penggunaan dalam negeri ada yang subsidi dan nonsubsidi tentu akan ada pembatasan terkait dengan komoditas prioritasnya,” kata Airlangga saat konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, disiarkan melalui YouTube, Selasa (5/4/2022).
Ihwal komoditas prioritas peruntukan pupuk itu diantaranya padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, tebu rakyat dan kakao. Di sisi lain, Airlangga menambahkan pemberian pupuk subsidi juga akan dipersempit hanya pada pupuk jenis Urea dan NPK. **Rul