DERAKPOST.COM – Ada pernyataan DPRD Riau Husaimi Hamidi, yang menyayangkan masih banyaknya anak yang putus sekolah akibat tidak tertampung di sekolah negeri.
Di sisi lain, dirinya banyak pula mendapat laporan adanya sekolah negeri yang masih memilih belajar secara daring demi menerima murid lebih banyak meski tak lagi tertampung oleh kapasitas kelas.
Penerimaan murid yang melebihi kapasitas ini, kata Husaimi, tentunya telah melanggar Peraturan Kementerian Dalam Negeri yang telah menetapkan batas maksimal murid per rombongan belajar atau per kelasnya.
Tak dinafikan, Husaimi mengakui bahwa masih ada pula sekolah-sekolah negeri itu yang menerima murid sebanyak-banyaknya hanya demi untuk mengejar dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
“Karena itu, saya berharap di 2024 ini tidak ada lagi kita memberi kesempatanya pada sekolah negeri yang juga mengambil anak murid hanya demi mengejar itu dana BOS. Dan bagi rekan-rekan anggota DPRD tidak lagi bicara bahwasa anak-anak SMP yang tamat semuanya harus masuk negeri,” kata dia, Selasa (16/1/2024).
Dikutip dari halloriau. Husaimi mengatakan bahwa yang perlu didahulukan yaitu adalah kualitas pengajaran bagi anak dan tentu ini mutu pendidikan pada tiap sekolah, bukan status negeri atau swastanya, favorit atau tidaknya.
Oleh karena itu, Husaimi meminta Dinas Pendidikan (Disdik) agar bisa mengawasi sekolah-sekolah yang masih ‘nakal’. “Mari awasi itu agar anak-anak kita ini nyaman belajarnya. Kalau betul itu masih ada yang melanggar, masih ada yang zoom, tolong itu diluruskan supaya anak-anak kita ini bisa datang ke sekolah dan belajar dengan baik,” ujarnya.
Mengenai hal banyaknya keluhan biaya sekolah swasta yang mahal, Husaimi mengaku dirinya bahwasa selaku Ketua Perhimpunan Guru Swasta Provinsi Riau (PGSPR) masih terus mengusahakan agar dana BOS yang diterima sekolah negeri dan swasta setara.
“Kita juga akan pastikan tersedianya banyak beasiswa dan bantuan lain baik untuk sekolah swasta ataupun untuk anak-anak, bagaimana agar anak kita ini harus sekolah, itu yang penting,” pungkasnya. (Rul)