DERAKPOST.COM – Hingga saat ini jajaran di Pengurus Harian (PH) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Riau bersama majelis dan mayoritas Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-Riau menuntut Syamsurizal agar mundur. Artinya dari jabatan kursi ketua memasuki babak baru yang lebih panas.
Artinya dari kader yang kontra Syamsurizal semakin jelas. Pasalnya, dari kader ini juga bertemu Ketum PPP Mardiono, yakni untuk menuntut Syamsurizal mundur dari jabatan Ketua DPW PPP Riau.
Berdasarkan foto yang beredar, rombongan PPP Riau yang dipimpin ketua OKK 1 Agus Salim, bersama Ketua Majelis Syariah Sofyan Hamzah berserta 20 pengurus lainnya diterima langsung oleh Ketum Mardiono, Waketum Rusli Efendi dan Ermalena.
Menariknya, dalam foto tersebut ada Sekretaris DPW PPP Riau Afrizal Hidayat dan Iqbal Sayuti yang merupakan Plt GPK Riau dan Anggota DPRD Riau terpilih 2024 dari PPP daerah pemilihan (Dapil) Indragiri Hilir (Inhil).
Ketua OKK 1 DPW PPP Riau Agus Salim kepada wartawan, mengatakan, pertemuan tersebut berlangsung pada hari Kamis (4/7/2024). Agus Salim mengatakan, pihaknya dipanggil oleh Ketum untuk menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi di tubuh PPP Riau.
“Pasca mosi tidak percaya ke Syamsurizal kita sebelumnya sudah jumpa Waketum Bidang Organisasi tanggal 12 Juni, kemudian ketemu Sekjend 27 Juni. Jadi melihat pasca mosi tidak percaya ini, sepertinya DPP meyakini PPP Riau ini tak bisa berjalan lagi di bawah kepemimpinan pak Syamsurizal, maka kami dipanggil oleh Ketum, dan kami sampaikan masalah yang ada, kami sampaikan secara detail,” katanya.
Agus Salim mengatakan, pihaknya menyampaikan kepada Ketum permasalahan di Riau bukan semata-mata karena penurunan kursi, tapi lebih kepada pola dan manajemen Syamsurizal yang tidak tepat sehingga suara PPP anjlok.
“Jadi setelah kami sampaikan semuanya ke Ketum dengan kondisi sekarang ini, pak Ketum dalam forum itu menugaskan para wakil ketua umum dengan Sekjend untuk segera membicarakan dan mengambil keputusan terkait persoalan PPP Riau ini,” katanya.
Yang jelas katanya, DPP tidak ingin DPW PPP Riau ini seperti ini, sehingga roda organisasi tidak bisa berjalan, sementara diketahui kini sudah mehadapi tahapan Pilkada. Oleh karana itu Agus Salim berharap, DPP segera mengambil langkah yang tetap dan bijak karena pihaknya tidak ingin hal ini melebar ke mana-mana.
“Seperti adanya tudingan dari pak Syamsurizal bahwa hal ini karena ada oknum yang mencari cuan di Pilkada, itu kita bantah itu. Itu sama sekali tidak benar. Kalau memang pak Syamsurizal menuding itu silahkan langsung saja dibuktikan dan ditunjuk orangnya, jangan menuding. Itu tidak benar,” katanya.
Ia menegaskan, bahwa mosi tidak percaya ini murni perjuangan kawan-kawan di PH DPW, majelis majelis dan DPC untuk dapat menyelamatkan PPP Riau di dalam halnya momentum menghadapi Pilkada. Karena tak ingin mengulangi kegagalan di Pileg.
Sementara itu, Ketua OKK II DPW PPP Riau Dedi Putra membenarkan apa yang dikatakan Agus Salim. Ia mengatakan, perjuangan pihaknya murni untuk kepentingan partai, serta membantah tegas tudingan Syamsurizal sebelumnya. Maka berharap agar DPP segera untuk mengambil langkah-langkah yang bijak atas persoalan ini.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPW PPP Riau Syamsurizal menuding ada oknum pengurus menuntutnya mundur lantaran merasa terganggu dengan keberadaannya sebagai ketua. Hal ini dikatakan Syamsurizal menyusul manuver lanjutan dari para pengurus DPW PPP Riau yang menjumpai Sekretaris Jenderal (Sekjend) DPP PPP Arwani Thomafi.
Syamsurizal menduga, aliran tuntutan dari para pengurus DPW menuntutnya mundur ini ada digawangi oleh oknum-oknum yang merasa terganggu ladang cuannya mereka di Pilkada bakal terganggu bila Syamsurizal tetap menjadi ketua. “Mereka, mendadak dan ngotot. Ada apa gerangan?,” ujarnya
Katanya, kalau dugaan dari para pengamat di lingkungan PPP, dikarena ada keinginan oknum mereka untuk menguasai suasana penjaringan untuk Pilkada. Karena zaman Pilkada sebelumnya, Pilkada ini jadi lahan panen kelompok-kelompok mereka. Ada oknum yang menjadikan ini panen.
Syamsurizal yang juga anggota DPR RI ini mengatakan, ia mendengar langsung dari penuturannya calon kepala daerah itu ada yang dimintai sejumlah uang. Bahkan ada yang menyetor hingga ratusan juta demi mendapatkan SK dukungan dari PPP. Hal itu, banyak yang berakhir kecewa karena ternyata tidak dapat SK. Artinya, hanya menjadi permainan dari kelompok tertentu.
“Maka dugaan saya mereka ini takut timing di Pilkada untuk meraup cuan ini habis. Ini analisa saya seperti itu. Ini bukan hanya calon kepala daerah saja tapi beberapa calon kepala daerah sebelumnya kena itu. Mereka ini sekarang lagi kebakaran jenggot. Ada apa gerangan. Apa takut para calon-calon itu sudah terjual semua?” katanya.
Maka dari itu, ujar mantan Bupati Bengkalis
ini berharap agar DPP bijaksana terhadap persoalan ini. Apalagi itu, pada Rapimnas sebelumnya, kalau Ketum PPP Mardiono telah minta agar semua pihak bertabayun. Artinya, yaitu jangan ada yang membuat kekacauan, apalagi halnya itu meusulkan penggantian ketua.
“Itu penekanan pada poin keenam dari Rapimnas itu. Itu komitmen DPP, maka saya harap DPP harus menjaga ini, dan menertibkan semuanya sampai Pilkada ini selesai,” ucapnya. Lebih jauh, Syamsurizal kembali mengimbau kepada semua pihak di internal PPP Riau untuk dapat menjaga suasana di Pilkada, jangan sampai ada membuat keributan. (Dairul)