KAMPAR, Derakpost.com – Bisa menjadi contoh dalam meningkatkan ekonomi di masyarakat. Hal itu, seperti dilakukanya Kepala Desa (Kades) Tanjung Sawit, di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar ini memanfaatkan parit sekeliling kantor desanya jadi pemasangan menarik, dan menghasilkan.
Pasalnya, parit di sekeliling kantor desa tersebut yang tidak lagi sekedar saluran air, namun menjadi pemandangan yang menarik dan menghasilkan. Dimana ada ribuan ekor ikan diisi di dalam parit. Ada Ikan Koi dan Ikan Komet. Ada juga Ikan Nila, Gurami, Lele dan Gabus.
Hal demikian dilakukan oleh Kades Two Bagus Parito Pohan itu, memanfaatkan parit disekeliling kantor desanya. “Yakni, ada sekitar 20.000 ekor ikan. Ini dengan berbagai jenis. Yakni ada Ikan Koi, Ikan Komet, Ikan Nila, Ikan Gurami, Ikan Lele dan Ikan Gabus,” ungkapnya.
Dikatakan, dimana parit ini panjangnya sekitar 600 meter. Itu dibagi-bagi untuk pengisian ikan-ikan tersebut. Sebab jika ikan itu dicampur, ungkapnya, ini tentu tidak mungkin. Maka parit sepanjang ini disekat-sekat. Dengan harapan, ikan itu nantinya bisa dipanen.
Two Bagus mengatakan, bahwa ide ini mulai diterapkan d tahun kedua dirinya menjabat Kadew Tanjung Sawit, dilantik pada 4 Juli 2018. Kolam sudah dua kali panen. Hasilnya ini untuk membeli bibit dan pakan. Sebab memang tidak tujuan jadi pendapatan desa.
“Tidak ada rencana membuat kolam itu menjadi sumber pendapatan desa. Tapi hanya memberikan contoh masyarakat agar melihara kebersihan lingkungan di sekitar. Kalau parit ini bersih, bisa untuk memelihara ikan. Dan setidaknya dapat jadi pendapatan,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, pria beranjak 39 tahun ini, bahwa lingkungan yang bersih akan menyehatkan. Selain itu dikatakan dia, siang hari parit ini pemandangannya bagi masyarakat berurusanya ke kantor desa. Kalau malam, juga menghidupkan alun-alun desa jadi pusat perekonomian di masyarakat tempatan.
Karena diketahui, sebutnya alun-alun ini dihiasi lampu taman. Yakni sebanyak 15 gerobak kuliner, All Terrain Vehicle, juga ada wahana bermain anak-anak, tempat lesehan hingga live music tersedia. Dan sekarang sambungya, sekarang menjadi tempat berkunjung keluarga.
Kades yang penampilan sederhana ini, mengatakan, pelaku usaha kecil yang mengisi alun-alun itu memberdayakan masyarakat tempatan. Ada sekitar 60 orang warga mendapat penghasilannya dari alun-alun tersebut. Termasuk juga pendapatan petugas parkir.
Dia mengatakan, pengadaan wahana bermain dimodali Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Berbentuk pinjaman dari unit usaha simpan pinjam yang sudah lebih dahulu eksis. Unit usaha wahana bermain mengangsur pinjaman tersebut. Sehingga nantinya setiap unit usaha mandiri dan berkembang.
Akhirnya berpeluang membuka skala usaha yang lebih besar. Ia mengatakan, BUMDes Tanjung Sawit kini sudah ada memiliki empat unit usaha. Terdiri dari simpan pinjam, pengelolaan alun-alun, pasar dan transportasi. “Dulu itu masih satu unit. Sebatas simpan pinjam saja. Kini telah empat unit usaha,” katanya.
Khusus bidang transportasi, unit usaha ini memiliki dua truk mini. Truk tersebut diberdayakan mengangkut dari material bangunan serta sampah rumah tangga.
Two Bagus mengatakan, BUMDes pun sudah memberi Pendapatan Asli Desa (PAD) yang lumayan.
Di awal dia memimpin, ujarnya, BUMDes memberi bagi hasil kepada Pemerintah Desa hanya sekitar Rp8 juta. Pada 2021, BUMDes memberi PAD sudah mencapai Rp177 juta. Dia targetkan PAD BUMDes tahun ini sebesar Rp300 juta. Pendapat desa dari badan usaha sudah digunakan untuk berbagai keperluan. **Akh