Wow……Pondok Pesantren Al Zaytun Diresmikan Presiden BJ Habibie, Ini Sumber Dana Awal dan Pemiliknya

0 162

 

DERAKPOST.COM – Polemik keberadaan dari Pondok Pesantren Al Zaytun, disaat ini terungkap. Ini, merupakan salah satu pondok terbesar di Asia Tenggara, yang dikenal dengan Mahad Al Zaytun, punya bangunan tertinggi ke tiga di dunia.

Tak sedikit juga yang merasa heran dan penasaran dengan hal Al Zaytun karena bisa berkembang pesat seperti saat ini. Perkembanganya yang terbilang sangat cepat hanya dalam kurun waktu sekitar 24 tahun, Pondok Pesantren Al Zaytun menampakkan kemajuan pesat.

Sehingga sebagian besar, dengan nada yang bertanya-tanya siapa sebenarnya pemilik Pondok Pesantren Al Zaytun ini. Dikutip dari dalam laman resmi Pondok Pesantren Al Zaytun tertuliskan bahwa Al Zaytun adalah merupakan milik umat islam bangsa Indonesia, dan juga umat bangsa lain di muka bumi dunia.

Dengan demikian, hal tersebut terlihat aneh, sebab kebanyakan lembaga akan menyebutkanya secara terang-terangan akan siapa pemilik. Seperti dikutip dari suara.com. Beberapa sumber menyebut bahwa Al Zaytun didirikan pada awalnya itu, tahun 1993 oleh Yayasan Pesantren Indonesia (YPI). Lalu pembangunan di tahun 1996, dan pada tahun 1999 baru selesai dan dimulai pembelajaran untuk pertama kali.

Pada tahun 1999 tersebut juga menjadi tahun peresmian Al Zaytun pada waktu itu diresmikan langsung orang pertama di Indonesia yaitu Presdien B.J Habibie.
Pendirian Al Zaytun, yang pada awalnya mengalam kesulitan lahan, dan akhirnya mendapatkan lahan di Indramayu. Panji Gumilang, yang harus mencari tanah ke beberapa daerah.

Dimana dari wilayah Timur Jawa seperti Banyuwangi, Subang, Sukabumi, bahkan ke seberang pulau yakni di Sumatera itu tepatnya di Lampung. Setelah berkelana mencari lahan di beberapa daerah, yang akhirnya Panji juga menemukan sebuah di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.

Pada saat itu, diketahui Panji Gumilang ditawarkanya salah seorang penduduk sebuah lahan seluas 60 hektare dengan harga murah, karena hal memiliki tanah yang jelek. Disaat itulah, Panji Gumilang langsung menyetujui hingga akhirnya ia mebdapatkan luas lahan selebar 1.200 hektare lahan tersebut.

Namun timbul pertanyaan, dari mana itu sebenarnya uang dimilik Panji Gumilang untuk membeli tanah tersebut. Ternyata hal ini, Panji Gumilang pernah menjadi pekerja di luar negeri. Uang gaji yang di peroleh dari kerjanya berhasil di kumpul serta Panji Gumilang juga mendapatkan wakaf dari 20 orang temannya. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.